Debat Publik Pilkada Gresik Pertengahan November dan Awal Desember Dinilai Telat

Debat Publik Pilkada Gresik Pertengahan November dan Awal Desember Dinilai Telat Dua paslon peserta Pilbup Gresik 2020.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Debat publik Pilkada Gresik antara paslon Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) dengan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) yang bakal digelar 2 kali mendapat kritik dari masyarakat. Jadwal debat pada pertengahan bulan November dan awal bulan Desember, dinilai terlambat dan terlalu mepet dengan coblosan yang notabene digelar 9 Desember 2020.

"Gak menarik nek mepet hari H (coblosan, red) debat itu. Tidak akan bisa merubah pemikiran pemilih," ujar Ghofar, warga Kecamatan Duduksampeyan kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (5/11/2020).

Seharusnya, menurut Ghofar, menggelar tahapan debat publik jauh-jauh hari sebelum coblosan Pilkada 9 Desember. "Sehingga, masyarakat tahu visi dan misi yang disampaikan para calon," ungkap Ghofar.

"Melalui debat publik itu, masyarakat juga bisa menilai realistis mana visi-misi calon satu dengan satunya, sehingga mereka punya banyak waktu untuk menentukan pilihan. Kalau waktunya mendekati coblosan 9 Desember, ya tidak akan bisa merubah pikiran masyarakat pemilih," urainya.

Ghofar menyarankan mencontoh KPU di sejumlah kabupaten/kota di Jatim yang telah menggelar debat publik lebih awal. "Seperti KPU Surabaya itu bagus. Sebulan sebelum coblosan 9 Desember sudah menggelar debat publik. Sehingga, masyarakat jadi tahu dan paham kualitas SDM (sumber daya manusia) calon pemimpin mereka, sehingga masyarakat pemilih punya cukup waktu untuk menentukan calon pemimpin mereka. Jika salah pilih, maka sama halnya masyarakat salah tentukan pemimpin selama 5 tahun, sehingga masyarakat yang akan rugi karena harapan mereka tak akan terwujud," pungkasnya.

Sementara Komisioner , Makmun, membenarkan Debat Publik Pilkada Gresik baru akan dilaksanakan pertengahan November dan awal Desember. Menurut Makmun, sengaja menggelar debat publik menjelang coblosan agar pemilih tidak lupa dengan visi-misi yang disampaikan masing-masing paslon..

"Sehingga, pemilih tetap ingat visi-misi yang disampaikan calon bupati dan wakil bupati pada saat debat, dan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan pada coblosan 9 Desember," terangnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (5/11/2020). (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO