Reses, H. Syafiuddin Dialog dengan Tokoh NU dan Kades se-Klampis

Reses, H. Syafiuddin Dialog dengan Tokoh NU dan Kades se-Klampis Syafiuddin saat mengisi seminar dan diskusi panel PAC GP Ansor, Kecamatan Klampis Bangkalan, Ahad, (18/10/2020).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPR RI mengajak PAC GP menjadi benteng dan pioner penggerak dalam mengawal pembangunan di Madura berbasis budaya santri. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur, sekaligus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Madura.

Menurut Syafiuddin, masyarakat Madura memiliki nilai religi, budaya, dan etos kerja yang kuat. Terlebih Kabupaten berada pada posisi yang strategis sebagai wilayah penyangga metropolitan Surabaya.

"Pembangunan dan peningkatan SDM di Madura dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan budaya dan tradisi yang ada seperti halnya budaya santri. Itu harus dipertahankan," ungkapnya saat mengisi seminar dan diskusi panel yang digelar PAC GP , Kecamatan Klampis , Ahad, (18/10/2020).

Namun sayangnya, hingga kini Madura, khususnya Kabupaten , masih tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM, serta ekonomi. Hal ini terlihat dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kabupaten yang berada di urutan ketiga se-Madura, yakni sebesar 63,79 persen.

"Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan. Apalagi, wilayah kita sangat strategis. Ada jembatan Suramadu, BPWS, Universitas Trunojoyo Madura, serta Perpres No. 80 tahun 2019 yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal," ungkapnya.

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO