KPU Kabupaten Kediri Ajak Kaum Hawa Gunakan Hak Pilih

KPU Kabupaten Kediri Ajak Kaum Hawa Gunakan Hak Pilih Suasana Seminar Nasional bertajuk 'Mengkaji Peran Perempuan Dan Dukungan Media untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri Tahun 2020'. (foto: ist).

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat jelang digelarnya Pilbup Kediri 2020. Langkah ini diwujudkan dengan mengajak kaum hawa dari berbagai komunitas di Kabupaten Kediri, guna mengikuti Seminar Nasional bertajuk 'Mengkaji Peran Perempuan Dan Dukungan Media untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri Tahun 2020', di Hotel Surya, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jumat (9/10).

"Angka partisipasi dalam dua kali pilkada turun. Untuk itu, agenda saat ini, kami selenggarakan agar tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih bisa bertambah, khususnya dengan mengajak kaum perempuan dari beragam komunitas, organisasi, termasuk jurnalis perempuan," kata Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Partisipasi Masyarakat, Nanang Qosim, saat membuka seminar.

Nanang menjelaskan alasan kenapa menghadirkan calon pemilih dari kaum perempuan pada acara ini, di antaranya mereka terbukti memiliki cara komunikasi yang berbeda, dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, peran perempuan ini sangat luas dan bisa masuk ke berbagai lapisan masyarakat, mulai di dalam keluarganya, hingga di lingkungan sekitarnya.

"Misal, sepulang dari acara sosialisasi semacam ini, mereka bisa bercerita kepada anak, suami, saudara, dan temannya bagaimana sebaiknya bersikap pada Pilbup Kediri. Salah satunya, menggunakan hak pilih dengan tepat, dan tidak perlu khawatir karena penyelenggaraan Pilbup Kediri mendatang digelar dengan Protokol Kesehatan ketat," kata dia.

Pada Seminar Nasional ini, turut hadir, Komisioner KPID Jatim Amalia Rosyadi Putri, yang bertindak sebagai moderator, dan dua narasumber, masing-masing Nuning Rodiyah Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, dan Dr Dian Ferricha Praktisi Hukum dan Direktur Pusat Studi Konstitusi Dan Otonomi Daerah (PUSKOD) IAIN Tulungagung.

Saat menyampaikan materi 'Peran Media Untuk Mensosialisasikan dan Memberikan Pendidikan Politik', Nuning Rodiyah mengungkapkan tentang dimensi kerawanan paling tinggi pada Pemilihan Serentak 2020, yakni turunnya angka partisipasi pemilih.

"Kerawanan ini karena ada pandemi Covid-19. Seperti adanya WFH, sekolah dari rumah, dan ibadah. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena penyelenggara Pemilu sudah mempersiapkan segalanya, termasuk memperketat Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19," katanya.

Bentuk kerawanan lain, sebut Nuning, bisa berupa keberpihakan ASN, pemberian uang / barang / jasa ke pemilih saat masa kampanye dan masa tenang. Selain itu, integritas penyelenggara dan profesionalitas penyelenggara pemilu juga perlu diwaspadai.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO