Wali Kota Kediri Paparkan Strategi Peningkatan SAKIP Kota Kediri Menuju A

Wali Kota Kediri Paparkan Strategi Peningkatan SAKIP Kota Kediri Menuju A Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memaparkan kinerja Pemkot Kediri. (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memaparkan kinerja Pemerintah Kota Kediri tahun 2014-2019 dan strategi peningkatan (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) SAKIP Kota Kediri menuju predikat A, bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (10/9).

Paparan Wali Kota Kediri dalam evaluasi penerapan SAKIP dan reformasi birokrasi tahun 2020 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dilakukan secara virtual. Dalam kegiatan ini Wali Kota Kediri didampingi oleh Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.

Wali Kota Kediri menyampaikan akuntabilitas kinerja Kota Kediri pada tahun 2014 mendapat nilai C, kemudian berhasil ditingkatkan menjadi BB pada tahun 2019. Laporan keuangan Kota Kediri selama 2014 hingga 2019 mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). IPM tahun 2019 sebesar 78,08 yang merupakan peringkat keenam se-Jawa Timur.

Kemudian Kota Kediri berhasil menjadi TPID terbaik se-Jawa Bali tahun 2016-2019. Pendapatan per kapita tahun 2019 sebesar Rp 449,23 juta. Pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,82 persen. Untuk tingkat kemiskinan tahun 2019 sebesar 7,16 persen di bawah angka nasional sebesar 9,22 persen dan Jawa Timur sebesar 10,2 persen. Pengangguran terbuka tahun 2014 sebesar 8,46 persen dan pada tahun 2019 berhasil diturunkan menjadi 4,22 persen.

“Untuk inflasi kita berkomitmen untuk mengendalikan, karena kita sebagai hub yang merupakan kota perdagangan dan jasa. Kemiskinan dan pengangguran juga benar-benar kita perhatikan sehingga programnya bisa menyentuh dan tepat,” ujar wali kota.

Wali kota muda yang populer disapa Mas Abu ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk meningkatkan SAKIP Kota Kediri menjadi A. Untuk mencapai itu, telah disiapkan lima strategi. Pertama, komitmen pimpinan yang tinggi.

Kedua, kontribusi kepala perangkat daerah terhadap capaian kinerja semakin besar. Ketiga, cascading kinerja yang lebih berkualitas. Keempat, implementasi budaya kinerja, dan kelima, penerapan e-planning, e-performance based budgeting, dan e-kinerja yang terintegrasi.

“Ini juga memudahkan saya sebagai kepala daerah untuk melihat semuanya,” terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO