Dikenal Mistis, Wayang Gandrung Tampil Hanya Waktu-waktu Tertentu, ke mana-mana Harus Dipikul

Dikenal Mistis, Wayang Gandrung Tampil Hanya Waktu-waktu Tertentu, ke mana-mana Harus Dipikul Kotak wayang yang harus dipikul ke manapun akan digelar. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

Jalan kaki dipilih, lantaran apabila dibawa menggunakan atau gerobak, selalu ditimpa musibah. Suatu ketika peralatan pentas pagelaran wayang diangkut dengan gerobak, gerobaknya tidak bisa jalan. Demikian pula ketika diangkut mobil, mobil itu pun mogok.

Adapun untuk penentuan alur cerita dalam pagelaran wayang, lanjut Akad, dirinya sebagai dalang tidak memiliki otoritas menentukan lakon. Semua hanya berdasarkan wangsit yang diterimanya, setelah dirinya melakukan laku ritual.

"Sebelum pegelaran Wayang Mbah Gandrung ini, saya berdoa dulu, minta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa," terang Akad.

(Ki Abdul Akad saat mendalang)

Kata Akad, lakon dalam setiap pementasan Wayang Mbah Gandrung selalu berubah-ubah sesuai wangsit. Beberapa lakon tersebut antara lain Barong Skeder, Bagawan Mintuno, Kuda Sembrani, Panji Asmoro Bangun, dan lain sebagainya.

Ia menambahkan, bahwa Wayang Gandrung bukan sekadar seni. Sebab, banyak mengandung ajaran moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan normal biasa. Ajaran moral Wayang Gandrung bisa dikupas secara sederhana dari kata Gandrung itu sendiri.

"Gandrung dalam bahasa Jawa berarti senang, cinta, atau suka. Orang yang mengalami gandrung bisa saja seperti orang yang lupa akan hal lain, kecuali satu hal. Yakni yang dicintainya. Hal yang dicintai itu bisa seseorang, sesuatu, ataupun perilaku kehidupan yang baik di dunia ini," ujar Akad. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO