GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah partai politik (parpol) di Kabupaten Gresik tak bisa menafikan hasil survei elektabilitas dan popularitas para bakal calon yang running pada Pilbup Gresik 2020.
Hal ini dikatakan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Gresik, Imron Rosyadi, saat dikonfirmasi terkait progres rekom dari DPP. Ia menjelaskan, bahwa parpol akan menjadikan hasil survei sebagai salah satu pertimbangan utama, sebelum menambatkan dukungan terhadap calon yang akan diusung.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
- PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
PKB sendiri, kata Imron, juga melakukan survei untuk menentukan calon yang akan diusung dan diperjuangkan di Pilbup Gresik 2020.
Saat ini, di Kota Pudak ada 2 figur yang santer akan running sebagai bakal calon bupati (bacabup) Gresik. Kaduanya adalah kader PKB, yakni Ketua DPC PKB sekaligus Wakil Bupati Moh. Qosim, dan Ketua DPRD Fandi Akhmad Yani.
Baik Qosim maupun Yani, sama-sama menunggu turunnya rekom dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik (Parpol).
"PKB sesuai schedule akan mengumumkan hasil survei internal sebelum menentukan langkah lanjutan dalam mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kita bakal merilis hasil survei internal calon pada Bulan Juli, sebagai salah satu pijakan untuk menentukan figur yang akan diusung," ujar Imron kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (21/6).
Hal yang sama disampaikan Ketua DPD Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim. Menurut Anha -sapaan karib Ahmad Nurhamim- hasil survei calon merupakan salah satu variabel partai sebagai rujukan untuk mengusung calon atau mendukung calon yang bakal running pada Pilkada Gresik 2020.