KH Prof Ali Musthafa Ya’qub: Syiah Lebih Bahaya daripada Komunis

KH Prof Ali Musthafa Ya’qub: Syiah Lebih Bahaya daripada Komunis Prof Dr Ali Musthafa Ya'qub. Foto: ciricara.com

BangsaOnline-Muktamar Nahdlatul Ulama () ke-33 bakal digelar pada 1 hingga 5 Agustus 2015 di Jombang. Uniknya, kini para kiai justeru dilanda kegelisahan teologis karena jam'iyah ditengarai diserang paham luar. Padahal pengikut jam'iah ini diperkirakan mencapai sekitar 135 juta orang. Ada tiga paham yang ditengarai gencar menyerbu warga dewasa ini. Yaitu Syiah, Wahabi dan Islam Liberal (Islib). Para kiai pun resah. Karena pondasi : aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang merupakan warisan hakiki pendiri Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, terancam pudar. Apalagi, menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr. Mustofa Ali Ya’qub, Syiah ternyata jauh lebih bahaya daripada komunisme. Benarkah? Apa buktinya? Mulai hari ini bangsaonline.com menurunkan laporan secara bersambung penetrasi tiga paham yang mengakibatkan para kiai dilanda keegelisahan teologis tersebut. REDAKSI

Berbeda dengan Muktamar–muktamar Nahdlatul Ulama () sebelumnya yang fokus kepada isu nasional, keagamaan, program strategis dan pengembangan jamiyah serta sumber daya manusia (SDM), kali ini perhelatan akbar kaum pesantren ini justeru disibukkan dengan prolem aqidah. Banyak sekali penetrasi paham luar menyerbu jamiyah yang pengikutnya diperkirakan mencapai 135 juta lebih ini.

Karena itu wajar jika perjalanan selama empat tahun ini terkesan tertatih-tatih. Padahal, jika tak ada perubahan, enam bulan lagi warga bakal punya gawe besar yaitu Muktamar ke-33. Rencananya, Muktamar kali ini digelar awal Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun bangsaonline.com menyebutkan bahwa pembukaan Muktamar akan digelar di alun-alun kota Jombang. Sementara rapat-rapat komisi bakal dilaksanakan di beberapa pesantren besar seperti Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan  Rejoso Jombang.

Dalam sejarah even Muktamar selalu meriah. Apalagi banyak warga yang secara sukarela menyumbangkan rezekinya sebagai amal sedekah kepada perhelatan organisasi keagamaan yang lahir 1926 itu. Bahkan ibu-ibu dan kiai-kiai di kampung banyak yang berpuasa khusus demi kesuksesan muktamar . “Ya, saya berpuasa semoga Muktamar sukses. Ini kan jam’iyah para wali,” kata seorang ibu di sebuah kampung.

Sayangnya, dibalik gegap gempita menyambut Muktamar 5 tahunan itu ternyata kini muncul kegelisahan teologis yang luar biasa di kalangan kiai. Kegelisahan para kiai itu dipicu oleh penetrasi paham keagamaan diluar Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) ke dalam . Yang paling dahsyat adalah serbuan Syiah, Wahabi Salafi dan Islam Liberal (Islib). Hampir semua Rais Syuriah, Ketua Tanfidziah PC dan PW - baik di Jawa maupun di luar Jawa - kini ramai menggunjing serbuan Syiah, Wahabi Salafi dan Islib itu ke dalam organisasi beraqidah Aswaja yang bertahun-tahun jadi benteng Negara Indonesia ini. “Kita sudah kecolongan,” kata Habib Yassir, Rais Syuriah PC Manado Sulawesi Utara kepada bangsaonline tentang penetrasi Syiah ke dalam .

Isu serbuan Syiah, Wahabi dan Islib ini sebenarnya bertiup sejak Muktamar ke-31 dan ke-32 di Solo dan Makassar. Tapi saat itu kegelisahan dan penentangan terhadap tiga paham itu hanya terbatas kepada beberapa kiai dan PC. Kini kegelisahan teologis dan penentangan itu sangat masif terutama setelah pemutaran video pidato Ketua Umum PB Prof Dr KH Said Aqiel Siraj dalam seminar internasional bertema Aswaja di Asrama Haji Sukolilo Surabaya (23-26/12/2014). Seminar itu digelar Aswaja Center pimpinan KH Abdurrahman Navis, LC MHi (Wakil Ketua Tanfidziah PW Jawa Timur) dan dikuti para ketua PW se-Indonesia.

Pemutaran video itu sebenarnya diluar dugaan dan kesengajaan. Saat itu tiba-tiba ada peserta tanya soal isu penetrasi Syiah yang disebut-sebut masuk ke dalam jami’iyah . Nah, ketika Ustadz Idrus Romli presentasi materi Aswaja itu lalu memutar video yang berisi pidato Kang Said – panggilan Kiai Said Aqiel Siraj – yang menyampaikan orasi di depan para penganut Syiah. Di depan jamaah Syiah itu Kang Said mendoakan agar warga diberi hidayah sehingga mau menerima ajaran Syiah. Kang Said minta warga Syiah memaklumi kalau kini warga menolak Syiah. Sebab, kata Kang Said, warga masih bodoh. Karena itu Kang Said minta penganut Syiah sabar menghadapi sikap penolakan warga . Kang Said juga minta agar ritual-ritual Syiah terus digalakkan bahkan dikembangkan lebih besar dan masif.

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO