Sambangi Peternakan Sapi Perah di Wonoayu, BHS: Sidoarjo Bisa Swasembada Susu

Sambangi Peternakan Sapi Perah di Wonoayu, BHS: Sidoarjo Bisa Swasembada Susu POTENSIAL: Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat melihat peternakan sapi perah di Desa Plaosan Wonoayu, Jumat (15/5). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keberadaan sejumlah usaha peternakan sapi perah di Sidoarjo bisa menjadi modal mewujudkan program swasembada susu segar. Itu disampaikan bakal calon bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat mengunjungi usaha peternakan sapi perah, di Desa Plaosan Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jumat (15/5).

Kata politikus Partai Gerindra ini, usaha peternakan sapi perah ini salah satu target yang bakal diberdayakannya kala dirinya diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo. "Produksi susu harus bisa swasembada di wilayah Sidoarjo. Kalau saya diamanahi sebagai bupati Sidoarjo, saya ingin masyarakat minum susu secara gratis, sebulan dua kali," cetus BHS.

Program swasembada susu, kata BHS, bisa mendukung rancangan programnya, minum susu dan makan ikan gratis. Program minum susu gratis itu, bagian dari upaya mencegah generasi di Sidoarjo tidak mengalami stunting. Sebab, kata BHS, angka stunting di Sidoarjo tergolong tinggi di Jatim.

Sebagai informasi, stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Seorang anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya (berdasarkan WHO-MGRS).

BHS menambahkan, program swasembada susu ini, bisa diawali dengan invetarisasi jumlah peternak sapi perah di Sidoarjo, termasuk total jumlah sapi perahnya. Selanjutnya, memberdayakan para peternak sapi perah itu, di antaranya memberikan dana subsidi. Misalnya, agar pakan untuk sapi perah bisa murah.

Selain itu, para pemilik usaha peternakan sapi perah bakal didorong memanfaatkan dana KUR (kredit usaha rakyat) yang bunganya cukup rendah, untuk menopang pengembangan usaha sapi perah tersebut. Kata BHS, perizinan harus dipermudah dengan biaya murah. Bila perlu, diberikan subsidi, sehingga segi perizinan menjadi gratis.

Kata mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini, jika terwujud swasembada susu, perlu juga dipikirkan sisi hilir produk susu sapi. Sehingga bisa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai jual tinggi.

Selain menyerap informasi soal peternakan sapi perah, kedatangan BHS ini memberikan sembako peduli dampak Covid-19, kepada sejumlah pekerja di usaha peternakan sapi perah milik Suryadi, di Desa Plaosan Wonoayu.

Kepala Desa Plaosan, Arifin saat ikut menyambut kunjungan BHS, mengakui usaha peternakan sapi perah milik Suryadi ini menampung sejumlah warga setempat, sehingga bisa mengurangi pengangguran di Desa Plaosan. Sapi perah di peternakan ini, ada 23 ekor. "Usaha ini kami rintis sejak 1985," imbuh Suryadi.

Ditegaskan Arifin, susu sapi segar hasil peternakan ini, telah dipromosikannya di setiap event yang digelar di Kecamatan Wonoayu. Bahkan kini, susu segar hasil produksi peternakan milik Suryadi tersebut, menjadi salah satu produk unggulan Desa Plaosan. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO