PSBB Surabaya Raya Diperpanjang Hingga 25 Mei 2020, Penindakan di Tahap Kedua Bakal Diperketat

PSBB Surabaya Raya Diperpanjang Hingga 25 Mei 2020, Penindakan di Tahap Kedua Bakal Diperketat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengumumkan perpanjangan penerapan PSBB di kawasan Surabaya Raya di Gedung Grahadi, Sabtu (9/5).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kawasan Surabaya Raya diperpanjang selama 14 hari lagi hingga tanggal 25 Mei 2020.

Keputusan tersebut merupakan kesepakatan yang diambil Gubernur Khofifah bersama Forkopinda Jawa Timur serta tiga kepala daerah yang mewakili Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik lengkap dengan forkopimda kabupaten/kota dalam rapat evaluasi PSBB tahap pertama di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (9/5).

"Berdasarkan telaah dari para pakar epidemiologi tentang penyebaran , sebanyak 70 persen orang terinfeksi , proses infeksinya bisa tetap bergerak di atas 14 hari. Maka, 14 hari PSBB yang telah kita lakukan di Surabaya Raya setelah ditelaah secara epidemiologi, dinilai belum cukup untuk menjamin berhentinya penyebaran ," kata Gubernur Khofifah.

"Selain itu dari telaah pakar epidemiologi terkait PSBB tahap pertama ini, maka kami bersepakat dan kami setujui akan ada perpanjangan PSBB di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo," lanjut Gubernur Khofifah.

Ia mengatakan, keputusan untuk memperpanjang masa PSBB tersebut diambil setelah melihat hasil kajian epidemiologi yang menunjukkan pola penyebaran di Surabaya Raya masih tinggi, terutama untuk daerah Kota Surabaya.

Berdasarkan kajian yang sama, disebutkan bahwa sebagian pasien yang terjangkit memiliki masa penularan lebih dari 14 hari.

Dan hanya 30 persen orang-orang yang positif yang masa penularannya hanya 14 hari. Kemudian 35 persen yang lain bahkan juga bisa menularkan hingga 21 hari. Dan sebanyak 15 persen orang yang terinfeksi Ccovid-19 masa penularannya mencapai 28 hingga 30 hari.

Fakta lain yang menjadi alasan perpanjangan PSBB Surabaya Raya yaitu belum tercapainya semua indikator keberhasilan PSBB, sebagaimana dicantumkan dalam Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB.

Di antaranya yang belum tercapai adalah penurunan jumlah kasus konfirmasi covid-19, penurunan angka kematian kasus covid-19, dan tidak ada penyebaran ke area wilayah baru atau terjadinya transmisi lokal.

Sementara itu, Khofifah menerangkan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Jatim, pelaksanaan PSBB Gresik dan Sidoarjo relatif berhasil di mana terjadi penurunan tren persebaran penularan .

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO