Muhammad Zaeni, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Pasuruan.
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Polemik pengadaan 2,5 juta masker oleh Pemkab Pasuruan yang diduga ditunggangi oknum anggota dewan, menjadi catatan Pansus Covid-19. Apalagi, dalam pengadaan alat penutup hidung dan mulut itu, diduga juga melibatkan UMKM yang tidak memiliki kompetensi di bidang konfeksi.
Padahal, tujuan Pemkab Pasuruan melakukan pengadaan masker adalah untuk agar ekonomi pelaku UMKM serta masyarakat kecil di Pasuruan yang terdampak Covid-19 bisa tetap berjalan.
BACA JUGA:
Terkait kondisi tersebut, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Pasuruan Muhammad Zaeni saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengaku sudah mendengar adanya informasi terkait oknum dewan yang ikut bermain di proyek tersebut.
"Kita memang belum memiliki data resminya, tapi masalah ini secepatnya akan dibahas Pansus dengan memanggil dinas terkait," jelas politikus PKS ini.
Ia menegaskan, tujuan pemanggilan dua OPD terkait, yakni Disperindag dan Dinkop UM untuk melakukan klarifikasi secara menyeluruh. Mulai tahapan penyusunan kegiatan, bentuk kerja sama dengan UMKM, baik yang resmi di bawah naungan Himpunan Asosiasi (Hias) UMKM maupun yang di luar wadah tersebut.
"Sebagai pimpinan pansus, saya memiliki tanggung jawab menjalankan amanat dalam menjalan tugas legislasi, yakni pengawasan. Utamanya dalam program-program yang digulirkan untuk kepentingan rakyat. Kami menjamin tidak akan masuk angin, apalagi ikut-ikutan dalam proyek tersebut," pungkasnya. (bib/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
