PSBB Surabaya Berlaku Mulai Selasa, Ini Sederet Peraturan yang Harus Diperhatikan Warga

PSBB Surabaya Berlaku Mulai Selasa, Ini Sederet Peraturan yang Harus Diperhatikan Warga Posko Covid-19 di Lakarsantri.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan. PSBB itu diberlakukan mulai Selasa (28/4/2020) besok hingga 14 hari ke depan, yaitu 11 Mei 2020.

Sebelum diberlakukan, Wali Kota Tri Rismaharini bersama jajarannya gencar melakukan sosialisasi, baik melalui pertemuan ataupun melalui media. Tahapan sosialisasi ini dilakukan selama tiga hari, mulai 25-27 April 2020.

Di hari pertama sosialisasi, Wali Kota Risma langsung terjun ke pasar-pasar. Di hari itu pula, pemkot menggelar rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) di Graha Sawunggaling. Pertemuan yang bertujuan untuk menyamakan persepsi pelaksanaan PSBB itu berjalan lancar sembari tetap menjaga physical distancing, semua menggunakan masker hingga semuanya dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Sekretaris Daerah Kota Hendro Gunawan mengatakan pelaksanaan PSBB di Kota itu sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 16 tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota . Perwali ini pun sudah disesuaikan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 18 tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam penanganan Covid-19 di daerah Raya.

"Perwali itu dapat diunduh di website surabaya.go.id dan lawancovid-19.surabaya.go.id. Harapan kami tentu semuanya bisa mendukung ini demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Hendro seusai rapat koordinasi dengan Forpimda.

Menurut Hendro, dalam Perwali itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan warga selama pelaksanaan PSBB. Salah satunya adalah pembatasan aktivitas di luar rumah yang meliputi pelaksanaan pembelajaran di sekolah, di industri dalam rangka magang, praktek kerja lapangan dan atau kegiatan lainnya. Termasuk pula aktivitas bekerja di tempat kerja, kegiatan keagamaan di rumah ibadah, kegiatan di tempat atau fasilitas umum, kegiatan sosial dan budaya, serta pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi. "Makanya, ada beberapa aktivitas di luar rumah yang dilarang dan ada pula yang masih diperbolehkan selama PSBB tersebut," tegasnya.

Adapun kegiatan yang dilarang selama PSBB adalah kegiatan perkumpulan atau pertemuan politik, olahraga, hiburan, akademik, budaya. Selain itu, pesta ulang tahun, pernikahan, khitanan, pemakaman dan lainnya. Sebenarnya, pernikahan ini tetap diperbolehkan dengan catatan nikahnya di KUA, memakai masker, tetap jaga jarak, dihadiri hanya oleh keluarga inti, tanpa menggelar resepsi atau pesta pernikahan.

Sedangkan Khitan juga diperbolehkan dengan syarat harus khitan di fasilitas pelayanan kesehatan, memakai masker, tetap jaga jarak, dihadiri hanya oleh keluarga inti, tanpa menggelar resepsi atau pesta syukuran. Sementara pemakaman atau takziah juga diperbolehkan dengan syarat bukan kematian akibat Covid-19, dilakukan di rumah duka, memakai masker, tetap jaga jarak, dihadiri hanya kalangan keluarga yang tidak lebih dari 20 orang.

"Di samping itu, dilarang pula olahraga bersama, pertandingan sepak bola, perlombaan-perlombaan dan lainnya serta tidak boleh berkumpul atau nongkrong di kafe atau warung," katanya.

Hendro juga menjelaskan kewajiban masyarakat selama PSBB diberlakukan, yaitu harus sering cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau pembersih tangan (hand sanitizer), menggunakan masker dan jaga jarak minimal 1 meter, serta melakukan isolasi mandiri bagi OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan positif Covid-19.

"Adapun kegiatan yang tetap dapat dilaksanakan selama PSBB adalah fasilitas pelayanan kesehatan, kegiatan lain yang berkaitan dengan aspek pertahanan dan keamanan, kegiatan gugus tugas pusat, provinsi, dan kabupaten/kota," ujarnya.

Selain itu, beberapa kegiatan atau instansi ini tetap diperbolehkan selama pelaksanaan PSBB Kota , yaitu kegiatan pendidikan ataupun pelatihan dan penelitian yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, kantor/instansi pemerintahan dan kantor perwakilan negara lain, BUMN dan BUMD yang ikut menangani Covid-19 dan pemenuhan kebutuhan pokok, apotek, rumah sakit, klinik, dan toko alat kesehatan. Bahkan, pasar rakyat, warung makanan/warung klontong, toko sembako, swalayan, minimarket, hypermarket, depo air minum isi ulang, restoran cepat saji juga masih diperbolehkan dengan tetap menjaga physical distancing.

Termasuk pula SPBU, LPG, Telkom, PLN, PDAM, Bank, Hotel, Provider, pelayanan internet, pembangunan provitna, jasa laundry juga masih diperboleh beroperasi. Diperbolehkan juga olahraga mandiri di sekitar rumah, ormas yang bergerak dalam penanganan bencana dan sosial, moda transportasi bermotor pribadi, kendaraan pribadi, angkutan penumpang dan barang dapat beroperasi jika penumpangnya dibatasi 50 persen dari kapasitas kendaraan/ada jarak dan untuk kendaraan R2 pribadi tidak boleh boncengan. 

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO