Tak Berlakukan PSBB, Bupati Nganjuk Tetap Pesan Warganya agar Tidak Mudik

Tak Berlakukan PSBB, Bupati Nganjuk Tetap Pesan Warganya agar Tidak Mudik Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Wabup Marhaen Jumadi membagikan thermo gun ke kades saat pantau posko Covid-19 di tiga kecamatan. foto: BAMBANG/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Penyebaran virus Covid-19 hingga saat ini sudah merambah Kabupaten Nganjuk. Total sudah ada 9 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 di Nganjuk.

Terkait hal ini, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memberlakukan karantina wilayah atau yang disebut dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pernyataan tersebut disampaikannya saat melaksanakan pemantauan posko Covid-19 di 3 kecamatan, yakni Tanjung Anom, Ngronggot, dan Prambon.

Menurut bupati, lockdown atau karantina wilayah akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Mekanismenya panjang dan perlu konsekuensi jika diberlakukan serta akan memerlukan anggaran cukup besar.

"Saya ingin sebagai gantinya yaitu peningkatan sikamling keliling, dari pada karantina wilayah atau lockdown," kata Novi kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/04).

Ia mengaku telah memerintahkan kepada kepala desa agar segera mendata warganya yang terdampak akibat Virus Covid-19. Seperti para pekerja pabrik yang dirumahkan, warung kelontong, dan pedagang asongan maupun pedagang keliling. Mereka nantinya akan mendapat bantuan dari pemerintah selama tiga bulan ke depan, dan akan secepatnya bisa diberikan.

Lihat juga video 'Peringati Hari Jadi ke-1.087, Pemkab Nganjuk Gelar Sejumlah Baksos':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO