Ada Trik Borong Rekom Parpol untuk Menjegal Rival di Pilbup Gresik 2020

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banyak cara bisa dilakukan kreator politik Gresik untuk menyukseskan calon mereka bisa landing dan memenangi Pilbup Gresik 23 September 2020. Saat ini, di sejumlah partai politik dan kalangan komunitas masyarakat tengah santer diperbincangkan trik politik untuk memenangkan pasangan calon tertentu dalam Pilbup dengan cara menjegal calon atau pasangan lain agar tak bisa maju Pilbup.

" Ya, saya akui memang sampai saat ini ada gerakan dan upaya untuk itu. Salah satu caranya, dengan memborong dan mengarahkan rekom semua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ke satu pasangan calon. Tujuannya, menjegal calon lain agar tak bisa maju Pilbup, "ujar salah satu pengurus parpol di Gresik yang mewanti-wanti namanya tak dikorankan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (28/2).

Menurut ia, ada sejumlah tokoh kreator yang berusaha membuat grand desaign perpolitikan tak sehat seperti itu. Namun, trik mereka sudah terendus dan terbaca oleh semua orang, bahkan saat ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat.

"Ayo lah kita perpolitik yang sehat dan santun. Gresik ini kota wali dan santri. Jangan sampai saling jegal. Siapa pun yang maju silahkan. Biar rakyat yang menentukan calon pemimpinnya, "ajaknya.

Sementara Bendahara DPC PDIP Gresik, Ir.Hj.Siti Muafiyah menyatakan sejauh ini rekom semua DPP untuk bacabup dan bacawabup Gresik masih gelap semua. " Peteng (masih gelap,Red). Belum jelas semua, " ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (28/2).

Ia lantas mengungkapka untuk rekom DPP PDIP untuk pasangan bacabup dan bacawabup Gresik yang telah mengikuti penjaringan akan turun pada gelombang III. " Sejauh ini rekom DPP PDIP untuk Gresik juga belum. Jadwalnya ikut gelombang III pada 23 Maret mendatang untuk Gresik diumumkan DPP, " ungkap bacawabup PDIP Gresik ini.

Saat ini, lanjut Muafiyah, bola sebelum rekom diturunkan berada di tangan Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Gresik (Mujid Riduan dan Noto Utomo, Red). Tugas meraka menurut Muafiyah, membangun koalisi dengan partai politik (parpol) apa sebelum atau sudah rekom pasangan bacabup dan bacawabup diturunkan.

Nah, koalisi nanti, tambah Muafiyah PDIP dan parpol koalisi membahas dan menyepakati pasangan bacabup dan bacawabup. Siapa bacabupnya menjadi hak parpol apa, dan siapa bacawabupnya menjadi hak parpol apa. " Juga tak kalah penting, koalisi itu sudah memenuhi kuota 20 persen kursi parleman atau 10 kursi atau belum. Itu panting. Kalau tidak terpenuhi tak bisa mendaftar di KPU, " sambungnya.

Setelah itu deal dan bisa lolos ke jenjang pendaftaran, baru kata Muafiyah, DPD dan DPP PDIP menggelar rapat. Kemudian, keluarlah rekom. " Sekarang survei PDIP masih berjalan. Kami sebagai petugas partai tegak lurus dengan perintah partai, " pungkasnya. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News