Selama menonton film berdurasi sekitar 2,5 jam, Wali Kota Risma yang mengenakan batik sembari melipat kedua tangannya tampak antusias sekali. Sesekali ia tertawa melihat beberapa adegan dalam film “Jejak Langkah 2 Ulama Muhammadiyah & NU” itu.
Adapun film ini menceritakan tentang dua tokoh besar umat Islam di Indonesia, yakni KH. Hasyim Asy’ari pendiri NU dan KH. Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah. Film tersebut, mengangkat perjalanan dan persahabatan kedua tokoh besar saat masa remaja yang sedang belajar di pondok pesantren yang sama.
Sekretaris Muhammadiyah Kota Surabaya M. Arif An menambahkan film ini juga menceritakan secara detail bagaimana masa remaja mereka dalam yang menuntut ilmu di satu pesantren dan guru yang sama. Kemudian kedua pemuka agama ini berpisah lantaran masa studi yang sudah habis.
“Mereka juga pernah belajar di Mekkah Arab Saudi, meskipun tidak dalam waktu yang bersamaan. Itu juga ada di tayangan tersebut,” kata Cak Arif An sapaan akrabnya.
Ia menceritakan, bahwa bukti persabatan kedua tokoh ini sangat luar biasa. Terutama saat KH Ahmad Dahlan wafat. Kabar itu kemudian disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari melalui utusannya. Di momen itu, KH Hasyim Asy’ari mengatakan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang berduka.
“Beliau menyatakan Tebuireng berduka. Selama tujuh hari berturut-turut beliau berkirim doa dan tahlilan sebagai bentuk kesetiaan persabahatan dua tokoh besar ini,” tegasnya.
Nantinya, film ini akan tayang di semua sekolah dari SD-SMA yang berbasis islam di seluruh Indonesia. “Biar para pelajar dapat mengerti perjuangan para tokoh ulama ini tidak hanya dari buku saja, melainkan kemasan berbentuk film yang lebih mudah memahami,” pungas dia. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News