Kapolres Kediri Kota Tegaskan Isu Penculikan di SDN Mrican Hoax

Kapolres Kediri Kota Tegaskan Isu Penculikan di SDN Mrican Hoax Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana S.I.K., M.H. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Isu percobaan penculikan terhadap siswa SDN Mrican, menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat Kota Kediri. Hampir di acara kumpul-kumpul dapat dipastikan membicarakan kasus dugaan percobaan penculikan itu.

Bahkan, informasi penculikan itu dengan cepat menyebar ke media sosial (medsos), utamanya grup-grup WhatsApp dengan disertai video pengakuan korban kepada gurunya, sehingga tampak meyakinkan.

Pada video itu, disebutkan bahwa korban AN siswa kelas V SDN 2 Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dia bercerita pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah keluar dari gerbang sekolah, AN menyeberang jalan ke arah utara, selanjutnya berjalan kaki ke timur.

Dalam perjalanan itu, tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di dekatnya. Mobil tersebut berpenumpang sekitar empat orang yang semuanya laki-laki. Kemudian dua orang turun dari mobil, salah satu bertanya letak SPBU Maron pada AN.

Saat pintu mobil terbuka, AN sempat melihat ada dua orang anak dalam kondisi tersekap dan mulutnya dibekap. AN diminta untuk masuk ke dalam mobil untuk menunjukkan letak SPBU Maron sambil memegang pundaknya.

Pria tersebut sempat mengiming-imingi enam buah permen. Tetapi, AN berusaha melepaskan diri. Dia mengaku berlari ke arah Bank Jatim. Dua orang pria yang sempat mengejarnya akhirnya pergi, ketika melihat ada orang di teras Bank Jatim.

Perihal kabar tersebut, Polres Kediri Kota Kediri dan Polsekta Mojoroto merespons cepat. Pihak kepolisian memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoax.

Kapolsekta Mojoroto, Kompol Sartana mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap seluruh sumber informasi yang disebutkan dalam media sosial (medsos) tentang informasi percobaan penculikan terhadap siswa SDN 2 Mrican. Di antaranya, pihak sekolah dan AN.

“Kabar tersebut tidak benar alias hoax. Kami sudah mengecek semuanya. Karena informasi tersebut telah beredar luas dan menimbulkan keresahan, kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai kabar tersebut,” pinta Kompol Sartana, Jumat (21/2/2020).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO