Memaafkan tapi Tak Cabut Laporan, Risma Dinilai Kurang Bijaksana

Memaafkan tapi Tak Cabut Laporan, Risma Dinilai Kurang Bijaksana Abdul Malik, S.H., M.H. Ketua DPD KAI Jatim. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terus menimbulkan polemik. Apalagi ketika Risma memaafkan pelaku, tapi tidak mencabut laporannya. Sebagai pejabat, Risma dianggap kurang bijaksana.

Hal ini disampaikan praktisi hukum Abdul Malik, S.H., M.H. Pria yang juga Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur itu menyarankan Risma tidak setengah-setengah dalam memberikan maaf.

“Terlapor dan pelapor ini kan sama-sama seorang ibu. Sama-sama muslim. Kalau sudah memaafkan ya sebaiknya mencabut laporannya,” ujar pria yang akrab disapa Malik itu, Kamis (6/2).

Lanjut Malik, seharusnya dari perkara ini Risma juga introspeksi diri. Memahami kenapa pelaku bisa melakukan tindakan seperti itu. “Kan berarti ada yang tidak puas. Ada yang jengkel,” ujarnya.

“Bisa jadi kejengkelan pelaku didasarkan atas motif politik. Kemungkinan, ada pihak-pihak yang selama ini menjelekkan figur atau tokoh yang diidolakan pelaku. Atau Risma terlalu melakukan pencitraan yang itu tak sesuai dengan fakta di lapangan,” cetusnya.

Menurut Malik, apa yang dilakukan Risma ini tidak elok. Bisa membuat iklim politik tidak sehat. “Akhirnya ini nanti bisa ditiru politikus yang lain. Dikritik, diolok-olok, lapor secara pribadi atau lewat instansinya,” tandasnya.

Malik meminta Risma mencontoh kearifan kebanyakan politikus senior dalam menyikapi haters. Misalnya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Kita ingat kan dulu SBY dikatain kebo. Ada kebo dibawa demo dengan ditulisi SBY. Apa yang dilakukan SBY? Kan gak seperti ini?,” imbuh Malik.

Malik mengingatkan, jika tidak mencabut laporannya, Risma sendiri yang sebenarnya akan kena dampaknya. Misalnya ketika kasus ini terus bergulir ke pengadilan. “Risma sebagai pelapor pasti kan harus dihadirkan ke pengadilan. Apa gak eman waktunya? Apa gak dibuat kerja saja menyelesaikan persoalan-persoalan Surabaya?,” tanya Malik. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO