KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian Kota Batu bakal melakukan tindak lanjut dengan memberikan bantuan saprodi pasca terjadinya bencana angin kencang di tiga desa pada Oktober tahun 2019 lalu, yakni Desa Sumberbrantas, Gunungsari, dan Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Jumlah bantuan yang akan diberikan Dinas Pertanian untuk pengadaan saprodi sebesar Rp 1 miliar. Bantuan tersebut akan diterima Gapoktan dan kelompok tani yang terdampak.
BACA JUGA:
- Ini Pesan Pj Wali Kota Aries Agung pada Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Mapolres Batu
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Pj Wali Kota Batu Bagikan Bingkisan Lebaran pada 94 Penjaga Sekolah
- Langkah TP PKK Kota Batu di Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono di hadapan Anggota Komisi B DPRD Kota Batu yang melakukan kunjungan kerja di Kantor Dinas Pertanian, Selasa (7/1).
"Kunjungan Komisi B ke sini untuk menggali secara administrasi mulai dari jumlah petani terdampak, luasan lahan, dan pelaksanaan bantuan yang akan diberikan kepada petani terdampak bencana," ujar Sugeng kepada BANGSAONLINE. com, Selasa (7/1).
Ia menjelaskan, tahun ini bantuan hanya diberikan kepada satu gapoktan dan satu kelompok tani. Bantuan yang akan diberikan berupa pupuk organik padat, bibit tanaman sayur mayur, green house, hingga aksi penaman pohon cemara pecut di lokasi lahan.
Menurut Sugeng, bantuan tak bisa diberikan kepada seluruh petani terdampak. Hanya petani yang tergabung dalam Gapoktan dan kelompok tani yang berbadan hukum sesuai dengan aturan Kementerian.
"Jadi bantuan tak bisa seluruhnya didapat petani karena ada aturannya. Namun kami juga akan mengusahakan tersebut secara bertahap," tuturnya.