Dinsos Madiun Gelar Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan Bagi Pelajar

Dinsos Madiun Gelar Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan Bagi Pelajar Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan diikuti 50 pelajar dari 15 kecamatan se-Kabupaten Madiun.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Menurunnya nasionalisme di kalangan para pelajar menjadi ancaman serius terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini salah satunya disebabkan tidak diajarkannya lagi Pendidikan Moral (PMP) sejak tahun 1999 lalu di sekolah dasar sampai perguruan tinggi. 

Hal ini disampaikan Pasi Ops DIM 0803 Madiun, Kapten Ragil Nurcahyo, saat menjadi narasumber dalam Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan bagi pelajar di kantor Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Kamis (28/11).

Ia mengatakan, tidak diajarkannya lagi PMP mengakibatkan masyarakat alergi terhadap , terjadi kerusuhan di berbagai daerah. " mati suri, lunturnya jiwa nasionalis, menurunnya moralitas bangsa serta maraknya aksi terorisme dan radikalisme," jelasnya.

Menurutnya, banyaknya masyarakat yang tidak hafal butir-butir sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, Kapten Ragil Nurcahyo berharap, diajarkan lagi di sekolah-sekolah dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mereka-mereka pun tidak tahu tentang apa isi , apa isi daripada butir-butir , apalagi mengamalkannya. Sehingga saya berharap kalau bisa ilmu tersebut dimasukkan lagi dalam kurikulum yang akan datang, yaitu tentang pengetahuan , Undang-Undang Dasar, bahkan bisa dilaksanakan untuk diamalkan sehari-hari nantinya," katanya.

Ia mengingatkan, runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang masing-masing telah berkuasa sekitar 350 tahun, bukan karena invasi atau serangan dari luar, melainkan adanya konflik internal. Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan , tidak mengingkari UUD 1945, tidak alergi terhadap Bhinneka Tunggal Ika dan tidak memecah belah NKRI. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO