KH Ali Maschan Moesa Ajak Masyarakat di Lamongan Samakan Persepsi Arti Santri

KH Ali Maschan Moesa Ajak Masyarakat di Lamongan Samakan Persepsi Arti Santri KH. Ali Maschan Moesa dan Bupati Fadeli foto bersama.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Banyak orang salah paham memahami apa itu santri. Bahwa santri identik dengan mereka yang pernah belajar di pondok pesantren saja.

"Momen Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober ini memiliki pemahaman yang luas. Kita perlu menyamakan presepsi tentang santri," ucap KH Ali Maschan Moesa dalam seminar membedah persepsi santri dalam era millenial dan tradisi budaya santri di Pendopo Lokatantra , Senin (21/10).

Kiai Ali Maschan kemudian menguraikan soal istilah kaum priyai, santri, dan abangan. Kaum santri seperti dijelaskannya merupakan orang yang aktif melakukan kewajiban dan ajaran agama Islam dengan baik.

"Sedangkan abangan merupakan penganut Islam yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban atau ritual kaum muslimin pada umumnya. Sehingga kita perlu menyamakan persepsi bahwa santri itu terkait keimanan kita,” imbuhnya.

Dia juga menjelaskan peran signifikan santri dalam proses kemerdekaan Indonesia. Sehingga saat ini setiap 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri.

Sementara itu Bupati Fadeli menyampaikan bahwa momen Hari Santri harus dijadikan sebagai ajang memperbaiki kualitas diri.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO