GRESIK, BANGSAONLINE.com - Duet Moh. Qosim dan Ahmad Nurhamim kembali mengemuka jelang pelaksanaan pemilihan bupati (Pilbup) Gresik 2020. Keduanya dinilai sebagai pasangan ideal untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Sambari Halim Radianto.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Ahmad Nurhamim menjawab diplomatis. Ia menyatakan peta berpolitikan di Kabupaten Gresik masih dinamis. Sebab, hingga saat ini masing-masing parpol belum menetapkan pasangan, bahkan berkoalisi.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
- PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
"Jadi, kalau ada suara-suara Pak Qosim bakal duet dengan Nurhamim itu sah-sah saja. Karena masih dinamis, semua figur yang muncul bisa dicocok-cocokkan berpasangan satu sama lain," ujar Ketua DPD Golkar Gresik ini kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (17/10)
Apalagi, lanjut Nurhamim, Golkar hanya memiliki 8 kursi pada Pileg 2019, sehingga harus berkoalisi agar bisa mengusung pasangan calon sendiri. "Saya intens membangun komunikasi dengan semua parpol, PKB, PDIP, Gerindra, Nasdem, PD, PPP, PAN, dan parpol lain," pungkasnya.
Sementara Moh. Qosim selaku Ketua DPC PKB Gresik, menyatakan sejauh ini pihaknya menunggu keputusan DPP PKB soal figur yang diusung di Pilbup Gresik 2020. "Apapun yang diputuskan DPP, selaku kader saya akan patuh," katanya baru-baru ini. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News