Kesbangpol Trenggalek Gelar Rakor Penanganan Konflik Sosial dan Kewaspadaan Dini

Kesbangpol Trenggalek Gelar Rakor Penanganan Konflik Sosial dan Kewaspadaan Dini Kepala Kesbangpol Trenggalek Widarsono saat menyampaikan sambutan. foto: Herman/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Rapat koordinasi penanganan konflik sosial dan kewaspadaan dini dalam rangka menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat tahun 2019 digelar di ruang lantai dua gedung Bhawarasa , Senin (14/10).

Dalam laporannya, Kepala Kesbangpol Widarsono menyebut, maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai sarana komunikasi, koordinasi, dan penguatan sinergitas antar aparat terkait dalam upaya mengatasi dan mengantisipasi adanya konflik sosial di wilayah kabupaten .

Selain itu, untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif di kabupaten menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2019 dan pilkada serentak tahun 2020.

Rapat koordinasi kali ini diikuti oleh 130 orang dari berbagai elemen. Bupati Moh. Nur Arifin dalam kesempatan yang sama menyampaikan tentang empat hal yang kemungkinan memicu terjadinya konflik sosial.

Pertama, adanya proyek pansela; kedua adanya proyek pembangunan bendungan Bagong; ketiga ekses peristiwa di Wamena provinsi Papua; keempat adanya gejolak politik nasional seperti aksi demonstrasi terhadap ketidaksetujuan terhadap RUUKHUP dan Demonstrasi yang di indikasikan adanya upaya penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

"Isu yang paling penting, adalah kita harus mensukseskan proyek strategis nasional," katanya saat menyampaikan sambutan.

Kapolres AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan forum ini hendaknya bisa sinergi dengan muspika, dan ia pun berharap agar peserta diskusi kali ini ikut turut serta mensukseskan proyek strategis nasional.

"Bila proyek strategis nasional itu tidak jalan, itu berarti kita tidak bisa sukses," ucapnya.

Masih menurut AKBP Calvijn, saat dirinya menjabat sebagai Kapolres , ia mendengar bahwa dalam sejarahnya itu selalu aman dari peristiwa konflik sosial kendati demikian ia tetap meminta forum diskusi tidak underestimate.

" dalam sejarahnya aman, tapi kita tidak boleh underestimate. Kita harus terus melakukan deteksi kewaspadaan dini terhadap gejala konflik sosial," cetusnya. (man/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sakit Hati Gara-Gara Diselingkuhi Istri, Rumah ini Dihancurkan Suami':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO