​Seni Rontek Pacitan Bakal Jadi Media Promosi Budaya Nasional

​Seni Rontek Pacitan Bakal Jadi Media Promosi Budaya Nasional Atraksi seni Rontek Pacitan. foto: bangsaonline.com/ yuniardi sutondo

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Seni rontek yang merupakan ikon budaya khas Pacitan akan dijadikan media promosi budaya tingkat nasional. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan Daryono mengatakan, secara keseluruhan festival rontek persiapannya dari tahun ke tahun lebih matang.

"Festival rontek kemerdekaan kali ini persiapannya cukup, peserta antusias dan sangat menghibur masyarakat. Harapan ke depan, rontek akan diarahkan untuk menggemakan Indonesia dan masuk 100 event wonderful Indonesia serta menjadi festival nasional," kata Daryono saat memberikan sambutan di acara penutupan festival rontek kemerdekaan tahun 2019, Sabtu (14/9) malam.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, festival rontek Pacitan tahun ini digelar sejak Kamis (12/9) hingga Sabtu (14/9) di Pacitan. Event ini kali layaknya "hari raya kebudayaan" masyarakat Pacitan. 36 group yang terdiri dari 20 desa, 5 kelurahan, dan 11 kecamatan, turut andil sebagai peserta. Rata-rata pemainnya berjumlah 50-100 personil yang terbagi dalam 3 iringan, yaitu penari, penabuh rontek, dan mobil hias gamelan.

Festival tersebut dikaitkan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 dengan tema "Menggali potensi tradisi Kabupaten Pacitan". Melalui seni pertujukan rontek akan mampu menjadikan Pacitan sebagai kota yang kaya dengan budaya dan dikenal dengan keindahan pantai, kota 1001 goa dengan slogan Paradise of Java.

Pada hari ketiga pertunjukan, menampilkan regu rontek dari Kecamatan Nawangan, Desa Kayen, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Bandar, Kecamatan Kebonagung, Desa Kembang, Kelurahan Pacitan, Desa Bangunsari, Kecamatan Tegalombo, Desa Tanjungsari, Kecamatan Punung, dan Kelurahan Baleharjo.

Ragam pertunjukan rontek dari masing-masing group menyampaikan banyak pesan moral dan isu- isu sosial, alam dan lingkungan. Di antaranya ada penampilan tentang mitigasi bencana, tema tentang pertanian dan lahan kekeringan, tentang wabah marabahaya, tentang kebaikan dan kebathilan, serta perjuangan Jendral Sudirman dalam meraih kemerdekaan. (yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO