Bupati Indartato Ajak Warga Pacitan Nguri-uri Budaya Adi Luhung

Bupati Indartato Ajak Warga Pacitan Nguri-uri Budaya Adi Luhung Ritual Ceprotan di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pacitan Indartato mengajak semua masyarakat untuk selalu nguri-uri budaya luhur peninggalan nenek moyang. Sebab, banyak nilai-nilai ketauladanan yang diajarkan dari uraian sejarah tersebut.

Salah satunya budaya ceprotan, yang sampai detik ini masih terus dijaga dan dilestarikan masyarakat di Pacitan, khususnya di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo.

"Jaga dan terus lestarikan budaya Adi luhung. Sebab banyak nilai-nilai ketauladanan yang indah dan layak diwariskan untuk anak cucu kita," terang Indartato saat mengikuti prosesi ceprotan di Desa Sekar, Minggu (30/7) kemarin.

Budaya ceprotan, konon ceritanya diilhami dari sebuah kisah seorang putri raja yang pergi meninggalkan kerajaan. Dia dikenal dengan nama Dewi Sekartaji. Menurut cerita beberapa tokoh sejarah di Pacitan, Dewi Sekartaji sengaja lari dari istana untuk berkelana mencari kekasihnya, Panji Asmorobangun.

"Di tengah pengembaraannya, Dewi Sekartaji sempat berhenti di sebuah tempat," ujar Ki Jolotundo, salah seorang pemerhati sejarah di Pacitan, Senin (30/7).

Di tempat peristirahatan itulah, sang Dewi bertemu dengan seseorang yang tengah membakar hutan. Dia adalah Ki Ghodeg. Lantaran merasa letih dan dahaga, Dewi Sekartaji meminta air kepada Ki Ghodeg. Lantaran di lokasi itu sangat gersang, tentu tak ada air. Ki Ghodeg lantas mencarikan kelapa muda untuk diberikan kepada sang Dewi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO