Gubernur Khofifah Targetkan Tahun 2020 Jatim Bebas Desa Tertinggal

Gubernur Khofifah Targetkan Tahun 2020 Jatim Bebas Desa Tertinggal Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: istimewa/ bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan pada tahun 2020 bisa mengentaskan status desa tertinggal yang terdapat di beberapa wilayah di Jatim. Data tahun 2019 menyebutkan bahwa jumlah desa tertinggal menurut Indeks Desa Membangun sebanyak 361 desa, sedangkan menurut kualifikas BPS Podes 82 desa.

"Seluruh desa tertinggal baik menurut kualifikasi Kemendes maupun BPS sama-sama harus kita ikhtiarkan agar meningkat menjadi desa berkembang selanjutnya menjadi desa maju mandiri. Mereka butuh asistensi berupa pendampingan, maupun peningkatan SDM. Saya berharap desa tertinggal di Jatim bisa dientaskan pada tahun 2020," ujar Gubernur Khofifah pada Temu Ilmiah Peneliti Nasional Tahun 2019 di Hotel Regents Park Malang, Selasa (3/9) malam.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dikeluarkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) RI pada tahun 2019 adalah 361 desa tertinggal. Sementara menurut BPS melalui data Penataan Potensi Desa (PODES) terdapat 82 desa tertinggal di Jatim.

"Kalau kita ikhtiar bersama bergandengan tangan dan kerja keras maka pada tahun 2020 tidak berlebihan jika pemprov Jatim menargetkan masa graduasi mengentaskan 361 desa tertinggal di Jatim dapat kita wujudkan," ungkapnya.

Gubernur Khofifah berharap, lewat temu nasional ilmiah seperti ini semua hasil penelitian para guru besar, tim akademisi dari seluruh kampus dapat memberikan referensi untuk bisa diimplementasikan di dalam program-program yang akan diurai dan disebar di berbagai organisasi pemerintah daerah (OPD) pemprov Jatim.

Menurutnya, setiap OPD tidak mungkin bisa mewujudkan desa mandiri atau desa tertinggal sendirian. Semua OPD harus mampu mendorong terwujudnya seluruh derajat kesejahteraan masyarakat yang ada di desa tertinggal agar lekas mandiri.

Untuk itu, gubernur perempuan pertama di Jatim itu minta kepada peneliti untuk dapat membantu pemetaan detail intervensi yang harus dilakukan oleh pemprov sinergi dengan semua elemen strategis di Jatim khususnya melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa di berbagai prrguruan tinggi.

Selain itu, forum temu ilmiah ini juga diharapkan dapat membantu pemprov menyediakan data update terkait faktor kendala, peluang, kekuatan dan kelemahan yang seringkali ditemukan di desa tertinggal sembari memberikan referensi terhadap praktek baik suksesnya desa- desa yang mengalami kemajuan sehingga menjadi desa mandiri.

Solusi inovatif terkait penurunan di desa juga penting mengingat di desa di Jatim pada maret 2019 masih 14,43 persen. Secara kuantitatif tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Prof Erani Yustika SE mengatakan bahwa ia miliki tiga saran atau rekomendasi untuk Jawa Timur agar bisa mewujudkan 361 desa tertinggal naik kelas menjadi desa mandiri. Menurutnya yang utama harus dilakukan adalah melakukan identifikasi di masin-masing desa tertinggal.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO