Tafsir Al-Isra' 60: Berita Langit Menyebabkan Fitnah di Bumi

Tafsir Al-Isra Ilustrasi

Tapi tidak semua bubar dan langsung pulang ke rumah dengan perasaan mendongkol. Beberapa ada yang menuju rumah Abu Bakr al-Shiddiq dan memberitahukan berita isra' dengan tujuan klarifikasi. "ini gimana, temanmu, si Muhammad, katanya baru saja datang dari al-masjid al-aqsha dan shalat di sana, lalu balik lagi dalam waktu kurang dari satu malam".

Abu Bakr: "terus, kalian mau apa, tidak percaya? Demi Allah, jika benar dia yang mengatakan demikian, maka lebih ajaib dari itu saya percaya. Kalian taruh di mana otak kalian. Aku ini sangat percaya berita langit yang lebih jauh di sono, apalagi ini sekadar berita bumi yang dekat sini".

Orang-orang nimpali: "Ya, tapi tidak bisa begitu saja cak Bakar, Ini urusan penting. Gimana, kalau kita beramai-ramai datang ke rumah Muhammad?".

Abu Bakr: "Oke".

Di hadapan beliau, Abu Bakr yang angkat bicara: "Ya Rasulallah, benarkah engkau berkata begini, begini. Jika Ya, maka jelaskanlah seperti apa gambaran al-masjid al-Aqsha itu. Kebetulan, saya dulu pernah ke sana".

"..alrru'yaa allatii araynaaka..". Kemudian Nabi menjelaskan, bahwa sekarang ini aku sedang diperlihatkan tayangan al-masjid al-aqsha sehingga kini aku bisa jelas melihatnya. Lalu nabi menjelaskan secara detail bangunannya. Dari postur bangunan, desain, tiang, kubah, dari sudut ke sudut, dan lain-lain. Setiap satu bagian diterangkan Nabi, Abu Bakr merunduk dan langsung berucap: "shadaqta" (Ya, engkau berkata benar). "Asyhad annak rasulullah", aku bersaksi, bahwa engkau sungguh utusan Allah.

Saking seriusnya ucapan Abu Bakar yang serba membenarkan Nabi, maka nabi mulia itu bales menjuluki: "Wa anta ya Aba Bakr, al-shiddiq". Dan engkau juga wahai Abu Bakr sang pembenar. Karena Nabi mengakui ketulusan iman Abu Bakr dengan penganugerahan gelar "al-shiddiq", maka sejak itu Abu Bakr berjuluk al-Shiddiq, sang pembenar. Lalu turunlah ayat ini memberi pencerahan.

Tidak saja soal al-ru'ya dalam peristiwa al-isra' yang diperlihatkan, nabi juga diperlihatkan kondisi pohon terkutuk, "al-syajarah al-mal'unah" yang ditera dalam al-qur'an, yang nantinya menjadi santapan orang-orang kafir nan durhaka. Pohon itu bernama al-zaqqum. Pohon ini berduri tajam dengan bau memuntahkan. Sungguh bukan pohon layak konsumsi, tapi pohon hukuman.

Disebutnya pohon terkutuk ini bertujuan sebagai ancaman terhadap para pendurhaka. Tentu agar mereka segera berhenti dan bertaubat. Tapi ternyata sebaliknya. Dasar kafir, mereka malah makin brutal dan inkar "wanukhawwifuhum famaa yaziiduhum illaa thughyaanan kabiiraan".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO