SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hubungan Papua dengan Jawa Timur sempat memanas pasca aksi pengepungan asrama Papua di Surabaya yang diikuti aksi rasisme. Kini ketegangan itu mulai mencair setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada rakyat Papua. Bahkan hubungan Jawa Timur semakin harmonis dengan masyarakat Papua.
Hal itu terlihat saat Khofifah menerima staf khusus Presiden RI urusan Papua, Lenis Kogoya bersama perwakilan Ikatan Keluarga Besar Papua dan Mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di berbagai universitas dan perguruan tinggi di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (20/8).
BACA JUGA:
- Pemerintah Perpanjang Kontrak hingga 2061, Menteri ESDM: Cadangan Freeport Bisa Sampai 100 Tahun
- Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
- Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
- CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Khofifah yang diangkat menjadi Mama Papua itu mengajak Lenis dan para mahasiswa makan bersama. Istimewanya, Khofifah khusus menyiapkan menu khas Papua, yakni Papeda.
“Ini namanya diplomasi Papeda (Papua Penuh Damai),” kelakar Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur di sela mengambilkan menu makanan Papeda kepada Lenis Kogoya dan mempersilakan tamu undangan lainnya untuk menikmati masakan yang sudah tersaji.
Menurut Khofifah, sebelum pertemuan ini pihaknya memang sudah komunikasi intens para pihak terkait. Bahkan untuk menindaklanjuti usulan Kemendagri menggelar pertemuan dengan Provinsi Papua dan Papua Barat di Jatim dalam waktu dekat, orang nomor satu di Pemprov Jatim juga telah menyiapkan berbagai usulan untuk mempererat hubungan antara Jatim dengan Papua maupun Papua Barat dan provinsi lain di Indonesia.
Di antaranya, ingin membangun asrama mahasiswa nusantara yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari daerah-daerah yang masih tertinggal, sehingga diharapkan bisa menjadi laboratorium kebhinekaan dan proses akulturasi budaya. Selain itu, satu dan yang lainnya bisa mengenal budaya serta pola pikir dan pola sikap dari masing-masing daerah.
Sebelumnya, lanjut Khofifah, pihaknya juga bertemu Plt Dirjen Otoda Kemendagri, Akmal Malik yang menyampaikan arahan dari Mendagri. Arahannya untuk pertemuan antara Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat dan Gubernur Jatim diarahkan dilaksanakan di Jatim dengan mengundang Menkopolhukam, Kapolri, dan Mendagri.
“Dalam pertemuan dengan Plt Dirjen Otoda Kemendagri, kami ingin menggagas adanya sistem province antara Jatim dengan Papua dan Papua Barat dengan telaah Dirjen Otoda kira-kira formatnya seperti apa. Seperti peningkatan kualitas SDM dengan magang ASN sampai 2-3 tahun,” jelas mantan Mensos serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak tersebut.
Diakui Khofifah, magang ASN itu bukan hanya dilakukan antar provinsi, tetapi juga bisa dikembangkan dengan membentuk sister city sehingga bisa bekerja sama antara kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat dengan kabupaten/kota di Jatim. “Dengan sister city maka akan semakin banyak CPNS atau ASN yang bisa dimagangkan sesuai dengan SK mereka,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga menjajaki kerja sama vocasional training untuk peningkatan SDM. Di sisi lain pemprov Jatim juga memiliki tanggungjawab sebagai mentor untuk rumah sakit di Bali dan Nusra, sehingga bisa saja dikembangkan untuk kerja sama di Papua dan Papua Barat.
“Ini baru rancangan awal, untuk mematangkan kerja sama tersebut tentu akan dibicarakan lebih detail dengan Kemendagri. Termasuk telaah anggaran untuk Asrama Mahasiswa Papua, kalau tanah sudah ada mungkin bisa dialokasikan di P-APBD 2019 atau APBD 2010 atau menjadi pilot project pemerintah pusat sehingga bisa dibiayai melalui APBN terutama pada operasional tahunannya,” harap Khofifah.
Khusus menyangkut pesan Presiden Jokowi untuk saling memaafkan dan melupakan, kata Khofifah pihaknya bersama stakeholder terkait sudah melakukan berbagai upaya pertemuan-pertemuan dengan semua lini untuk merajut kembali persaudaraan yang sempat terkoyak.
“Tadi Pak Kapolda Jatim juga sudah menggelar pertemuan dengan pihak-pihak yang sempat mendatangi asrama mahasiswa Papua di jalan Kalasan Surabaya. Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai,” imbuhnya.