Isi Kuliah Umum di Solo, Khofifah Ajak Generasi Z Perkuat Nasionalisme dan Toleransi

Isi Kuliah Umum di Solo, Khofifah Ajak Generasi Z Perkuat Nasionalisme dan Toleransi Gubernur Khofifah usai memberikan Kuliah Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, SH, Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah. foto: ist

"Oleh karenanya dunia akademik harus berseiring dengan langkah membangun karakter dan mental bangsa . Hal mana saja yang dapat melemahkan kita hindarkan. Yang dapat memperkuat kita dorong," tambahnya.

Tidak hanya itu, dalam forum yang juga dihadiri oleh Rektor Universitas Sebelas Maret Solo Profesor Jamal Wiwoho dan juga Sekdaprov Heru Tjahjono, Khofifah juga mengajak para Generasi Z yang kini tengah menempuh bangku kuliah untuk saling menjaga lingkungan sekitarnya agar terbangun suasana harmoni, saling menghormati dan menghargai perbedaan. Bagi Indonesia, keberagaman merupakan sunnatullah.

Selanjutnya Khofifah merujuk hasil penelitian UIN Syarif Hidayatullah yang meneliti khusus tentang tipikal dan ciri generasi Z se-Indonesia di 34 provinsi. Hasilnya sepertiga generasi Z memiliki sifat intoleran.

Menurut Khofifah, hal ini harus menjadi konsen. Sebab generasi Z nanti adalah calon-calon pemimpin bangsa. Bahkan di tahun 2045 nanti para gubernur, panglima, bahkan bisa jadi menterinya juga dijabat oleh para generasi Z yang kini tengah menempuh pendidikan di kampus.

"Penelitian PPIM UIN Syarif Hidayatullah menunjukkan karakter dari Generasi Z, sebanyak 35,2 persen dari mereka mendapatkan informasi dari medsos, 26,1 dari browser, televisi 14 persen, youtube 8 persen, dan dari messenger 18 persen. Jadi sekarang ini media mainstream itu ya media sosial," kata Khofifah.

Khofifah berpesan agar Generasi Z arif dalam menggunakan media sosial dan secara konstruktif menyusun narasi tentang hidup harmoni penuh toleransi dan moderasi sehingga saat memimpin kelak akan menciptakan suasana damai penuh ketenangan dan ketentraman. Generasi Z harus menjadi generasi yang memiliki rasa tolerenasi tinggi dan peduli dengan lingkungan sosialnya. Dengan begitu akan tercipta generasi penerus bangsa yang bisa menjaga teguh nilai Pancasila dan NKRI.

"Investasi material itu penting tapi investasi mental tidak kalah pentingnya. Bagaimana kita bisa membangun generasi yang unggul, dengan membangun akhlakul karimah, nasionalisme religius, karena itu merupakan pondasi menjaga NKRI," pungkas Khofifah. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO