BUMDes Moranggati Ternak Kambing Dengan Pola No Ngarit

BUMDes Moranggati Ternak Kambing Dengan Pola No Ngarit Hasil ternak kambing BUMDes Moranggati dengan menggunakan pola 'No Ngarit'.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sesungguhnya desa tidak perlu pusing membangun atau memikirkan jenis usaha desanya. Sebab, mereka tinggal mengumpulkan data secara detail potensi dan kebutuhan desa mereka untuk melahirkan beragam produk desa itu. Niscaya dari data yang ada, beragam ide bakal lahir. Itu baru produk dalam bentuk fisik, belum lagi keahlian warga desa lain yang tidak bisa dilihat secara fisik.

Seperti yang diucapkan Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Moranggati Makmur Desa Morang Kecamatan Kare Madiun, Nurin Ibnu Bachron. Ia mengungkapkan, bahwasanya Desa Morang merupakan daerah pegunungan dan tidak memiliki destinasi wisata, tapi memiliki jenis tanaman yang melimpah, sehingga tercetus ide ternak kambing

"Kita di daerah pegunungan khususnya Morang tidak ada tempat wisata, dan yang kita lihat serta identifikasi ada tumbuhan yang banyak. Hal itu bisa sebagai pakan ternak. Akhirnya tercetus memelihara kambing," ujar Nurin, Kamis (1/8)

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa pola ternak kambing yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu no ngarit. Artinya makanan ternak hasil pakan dari fermentasi. Dan yang kedua, yatu maro anak (bagi hasil).

“Dalam ternak kambing kita mengguna dua pola yaitu no ngarit makanan ternak hasil pakan fermentasi dan yang satunya maro anak (bagi hasil) yang pola bagi hasil ini makanannya rumput dan sebagainya,” papar Nurin.

"Keberadaan Bumdes tidak hanya sekadar untuk mencari keuntungan, tapi juga bermanfaat untuk masyarakat desa sehingga BUMDes Moranggati Makmur memiliki target ke depan 700 kambing tahun depan yang mengelola khusus untuk rumah tangga sangat miskin suapaya untuk menambah pendapatan mereka," pungkasnya. (hen/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO