Bupati Jember Siap Ikuti Mekanisme, Terkait Rencana Pemeriksaan KPK Perihal LHKPN

Bupati Jember Siap Ikuti Mekanisme, Terkait Rencana Pemeriksaan KPK Perihal LHKPN Faida, Bupati Jember. foto: Opsi

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Rencana KPK yang akan melakukan pemeriksaan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sejumlah kepala daerah dan kepala dinas di wilayah Jawa Timur disambut baik oleh , Faida. Bupati wanita pertama di Jember itu menyatakan siap mengikuti prosedur yang berlaku.

Saat sitemui usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jember Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Bupati Faida menyampaikan, terkait rencana pemeriksaan LHKPN merupakan prosedural standar yang wajar dilakukan.

"Hal itu perlu dikroscek dan saya senang KPK memfasilitasi itu di tingkat provinsi, sehingga kita tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta," kata Faida saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (8/7/2019).

"Hal itu tidak menjadi masalah, sehingga kita lebih mudah (jika akan dilakukan pemeriksaan). Karena semua difasilitasi di kantor gubernur," katanya.

Bupati Faida juga mengaku siap untuk diperiksa. "Intinya kita siap untuk diperiksa, kita sambut baik pemeriksan yang dilakukan oleh KPK tersebut," sambungnya.

Sekadar diketahui, saat ini tingkat kepatuhan penyelenggara negara di tingkat Pemkab Jember dalam melaporkan harta kekayaannya masih sebesar 56 persen. Ada sekitar 32 orang yang belum melaporkan hartanya.

Sementara, untuk anggota DPRD Jember terkait kepatuhan pelaporan harta kekayaan sebesar 86 persen. Ada 7 orang wakil rakyat yang belum melaporkan harta kekayaannya.

Terkait hal ini, Ketua DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengaku akan menghubungi para anggota dewan yang belum melaporkan hartanya. "Kita sudah dapat informasi itu, dan kita akan upayakan (menghubungi) secara by phone," kata Ardi.

Namun Legislator dari Gerindra ini enggan menyebutkan siapa saja anggota dewan yang belum menyampaikan harta kekayaannya itu, meskipun masa jabatannya akan habis. "Mungkin belum melaporkan karena sibuk terkait pemilu kemarin, karena banyak tersita waktunya tersita." pungkasnya. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO