Khofifah: Tingkatkan Komunikasi Perdagangan Antar Daerah

Khofifah: Tingkatkan Komunikasi Perdagangan Antar Daerah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tinjau langsung PT. Dimas Reiza Perwira, perusahaan cold storage ikan Bandeng dan Patin di kawasan Rungkut Industri Surabaya. Hal ini dilakukan Khofifah untuk menindaklanjuti harga ikan bandeng yang sempat turun beberapa hari kemarin di Lamongan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Pawaransa meminta semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk meningkatkan komunikasi perdagangan antar daerah secara intensif. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan secara real dan cepat, khususnya bagi petani.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim saat melakukan peninjauan di PT. Dimas Reiza Perwira, Rungkut Industri III No. 34, Surabaya, Jumat (14/6).

Dijelaskan, salah satu contoh pentingnya berkomunikasi dengan daerah terkait perdagangan adalah pada komoditi bandeng. Apalagi beberapa waktu lalu, terjadi over supply. Banyak keluhan di beberapa daerah mengalami over supply, sehingga harga bandeng sangat murah.

“Identifikasi awal adalah banyak wilayah yang membutuhkan cold storage untuk menyimpan bandeng yang sudah dipanen,” ujarnya.

Namun demikian, setelah ditelusuri penyebab utama harga anjlok adalah over supply bandeng. Hal tersebut merupakan indikasi kurangnya komunikasi antara petani bandeng dengan perusahaan. Perusahaan menjadi sumber utama penyerap bandeng para petani. Sebagian besar perusahaan tersebut buka pada hari Rabu, sedangkan para petani memanennya pada hari Minggu.

“Apabila para petani mendapatkan info dan mau menahan beberapa hari untuk memanen bandeng, maka tidak akan terjadi over supply yang menyebabkan harga bandeng anjlok,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ke depan Gubernur Khofifah meminta agar ada langkah antisipasi lebih lanjut tentang pentingnya komunikasi secara efektif dan intensif antara pemerintah daerah dan para petani bandeng. Disperindag Jatim harus berkomunikasi dengan para pengepul dan petani sehingga masa panen tambak yang tepat bisa terkonfirmasi.

Khofifah juga meminta petani bandeng mengantisipasi perubahan iklim yang bergerak tidak terduga. Musim kemarau dan hujan bisa berganti sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, masa tabur benih harus diperhatikan.

PT. Dimas Reiza Perwira merupakan perusahaan pengolahan bandeng. Perusahaan yang berdiri di lahan seluas 3.000 m2 ini sudah mengekspor bandeng ke beberapa Negara di antaranya China, Korea, dan Taiwan. Setiap hari bisa memproduksi bandeng tanpa duri sebanyak 1 ton/hari, patin fillet 5 ton/ hari, dan bandeng umpan 15-20 ton/hari. Setiap bulannya sanggup mengekspor 7-15 kontainer atau setara 175-350 ton/bulan. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO