Tafsir Al-Isra' 49-51: Megawati, Sukma, dan Grace Natalie Tanda Kebesaran Tuhan

Tafsir Al-Isra Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

49. Waqaaluu a-idzaa kunnaa ‘izhaaman warufaatan a-innaa lamab’uutsuuna khalqan jadiidaan.

Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”

50. Qul kuunuu hijaaratan aw hadiidaan.

Katakanlah (Muhammad), “Jadilah kamu batu atau besi,

51. Aw khalqan mimmaa yakburu fii shuduurikum fasayaquuluuna man yu’iidunaa quli alladzii fatharakum awwala marratin fasayunghidhuuna ilayka ruuusahum wayaquuluuna mataa huwa qul ‘asaa an yakuuna qariibaan.

atau menjadi makhluk yang besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu.” Maka mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, “Kapan (Kiamat) itu (akan terjadi)?” Katakanlah, “Barang kali waktunya sudah dekat,”

TAFSIR AKTUAL:

Pada ayat kaji ini dan ayat-ayat sebelumnya terbaca betapa orang-orang kafir Makkah bereaksi atas apa yang diberitakan Alqur'an terkait keimanan, hari akhir, hari dibangkitkan kembali setelah sekian lama mati, hari pembalasan dan lain-lain. Semua itu gaib dan tidak mudah dinalar, tetapi wajib diimani.

Bagi yang melulu memakai akalnya saja dan tertutup, maka pasti ingkar dan menolak. Sedangkan bagi yang berlapang dada dan terbuka, maka akan menerimanya sebagai materi keimanan. Justru pada obyek yang gaib inilah keimanan diuji. Jika percaya, maka Itulah keimanan sungguhan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO