Sebagian Warga Salah Satu Desa di Jember ini Salat Id Lebih Awal

Sebagian Warga Salah Satu Desa di Jember ini Salat Id Lebih Awal Warga muslim di Desa Suger, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Selasa pagi (4/6), sudah melaksanakan Salat Id.

"Bahwa prinsipnya lima hari dari awal Ramadan tahun sebelumnya, menjadi awal bulan Ramadan tahun berikutnya," ucap pria yang biasa dipanggil Lora Ali ini.

Dia memberikan ilustrasi, jika awal bulan Ramadan tahun 2018 jatuh pada hari Rabu, maka dihitung maju lima hari, dari hari Rabu. "Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Maka awal bulan Ramadan tahun 2019, jatuh pada hari Minggu," jelasnya.

Meski demikian, Ali menegaskan hasil penghitungan ini tidak wajib harus diikuti oleh masyarakat. Menurutnya, hasil penghitungan ini cukup diberitahukan kepada warga sekitar pondok, santri, dan alumni santri, bahwa ponpes Mahfilud Duror menetapkan awal bulan Ramadan tahun ini yakni pada Minggu (5/5/2019). "Karena itu, pada Sabtu malam (4/5/2019) kapan hari, kami sudah mulai menggelar tarawih. Sama halnya dengan sekarang penentuan awal 1 Syawal," katanya.

Ali Wafa menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah memaksa masyarakat untuk mengikuti hasil ijtihadnya. Masyarakat bebas memilih, mau ikut pemerintah, atau mengikuti metodenya.

"Metode ini sudah bertahun-tahun diterapkan dan diamalkan dan tidak ada kendala dan masalah. Justru perbedaan pendapat ulama dalam persoalan tersebut membawa rahmat," klaimnya.

Diketahui dari pantauan media, sejumlah masjid lainnya yang berada di Desa Suger juga meyakini 1 Syawal jatuh pada hari ini. Sehingga masyarakat di desa tersebut melaksanakan Salat Id. Diketahui juga selain di desa tersebut, kepercayaan akan lebaran sekarang ini juga dilaksanakan di beberapa wilayah di Kabupaten Bondowoso. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO