Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag
44. tusabbihu lahus-samaawaatussab'u wal-arḍu wa man fiihinna, wa im min syai'in illaa yusabbihu bihamdihii wa laakin laa tafqahuuna tasbiihahum, innahuu kaana haliiman gafuuraa
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.
TAFSIR AKTUAL:
Setelah membicarakan orang-orang beriman yang patuh dan orang-orang kafir yang durhaka, kini Allah SWT mengabarkan, bahwa semua ciptaan yang ada di dunia ini, langit, bumi, hewan, pepohonan dan lain-lain bertasbih memuji kebesaraan Allah. Cara bertasbihnya menurut kurikulum masing-masing di mana kita mengerti. Kita benar-benar tidak mengerti cara anjing bertasbih, ikan bertasbih, dan rumput bertasbih, pakai bahasa apa dan bagaimana.
Ulama' tafsir berbeda pandangan soal apakah ayat ini umum dan mencakup seluruh benda, termasuk benda mati, benda masakan, dan sebagainya, atau hanya berlaku khusus pada benda yang bisa berkembang seperti pohon hidup?
Klik Berita Selanjutnya