Arus Peti Kemas Meningkat Hampir 4% Menjelang Lebaran, TPS Siapkan Gate Automation

Arus Peti Kemas Meningkat Hampir 4% Menjelang Lebaran, TPS Siapkan Gate Automation Seorang pengemudi truk sedang membuka gate secara mandiri.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Arus peti kemas melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menjelang lebaran meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya, yakni tercatat sebanyak 463.974 Teus sampai dengan April 2019, meningkat 3,84% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 446.819 Teus.

Perolehan tersebut diperoleh dari arus peti kemas internasional sampai dengan April 2019 naik sebanyak 3,30% dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 427.276 Teus, dan arus petikemas domestik yang tercatat 36.698 Teus meningkat 10,62% dibanding periode tahun sebelumnya.

Berbagai upaya peningkatan fasilitas telah diupayakan oleh TPS, di mana baru-baru ini TPS juga sedang mempersiapkan peningkatan fasilitas pada Gate, yakni Gate Automation. Gate Automation adalah proses “in gate” dan “out gate” mandiri oleh sopir truk.

Gate Automation di pelabuhan adalah salah satu rekomendasi dari pemerintah pusat untuk memposisikan peringkat EoDB (Ease of Doing Business) Indonesia dari 73 menjadi 43 dari 190 negara berdasarkan release Bank Dunia pada tahun 2018. Gate Automation ini akan diterapkan pada kegiatan ekspor dan impor

Di mana pengguna jasa harus terlebih dahulu melakukan booking penerimaan atau booking pengambilan peti kemas melalui aplikasi online Clique247. Setelah itu sopir truk datang ke terminal dengan membawa driver ID card yang digunakan untuk melakukan transaksi di in gate dan out gate.

Dalam mendukung project Gate Automation ini, TPS akan melakukan beberapa hal. Pertama, penambahan exception area setelah in gate export, sebagai tempat perbaikan data bagi truk yang terkendala saat proses in gate dan sebagai tempat antrean truk sebelum masuk ke dalam blok yang penuh.

Kedua, pemasangan pemeriksaan pre in gate untuk import, yang berfungsi untuk memeriksa status booking truk yang datang ke terminal, di mana hanya truk dengan status booking aktif yang diizinkan masuk.

Ketiga, mengubah ruang tunggu truk import menjadi exception area sebagai tempat antrean truk sebelum masuk ke dalam blok yang penuh.

Sebelumnya, fasilitas Gate Automation ini telah disosialisasikan di Ballroom Hotel Shangrilla, pada Selasa (21/5). TPS mengundang beberapa stakeholders di antaranya, Bea Cukai, Otortitas Pelabuhan, Pelindo III, forwarding, perusahaan impor/ekspor, Trucking, Asosiasi dan organda Tanjung Perak.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Operasi TPS Bambang Hasbullah menyampaikan bahwa gate automation ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan TPS untuk meningkatkan fasilitasnya. “Saat ini kita awali dengan sosisalisasi terlebih dahulu kepada para stakeholder dan target Go Live pada bulan Desember 2019,” ungkap Bambang. (dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO