SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja dari perwakilan kota-kota Korea Utara (Korut) di ruang kerjanya, Jumat (3/5) sore. Hal ini dilakukan dalam fungsinya sebagai Presiden United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).
Saat menerima kunjungan, Risma menjelaskan tentang pembangunan Kota Surabaya yang dihadapkan dengan keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, Pemkot Surabaya mengoptimalkannya sehingga dapat membangun infrastruktur yang baik.
BACA JUGA:
- Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
"Kesulitan itu tidak boleh menjadi kendala untuk membangun kota ini,” ujar Wali Kota yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG ASPAC ini.
Menurutnya, pertumbuhan dan perkembangan di Kota Surabaya tidak lepas dari dukungan masyarakat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya. "Salah satu hasilnya, Kota Surabaya sudah lebih sejuk dibanding sebelumnya," ujar wali kota perempuan pertama ini sembari menjelaskan rumah kompos di Kota Surabaya beserta prosesnya.
Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi menambahkan, tujuan utama kunjungan ini adalah mempelajari secara teknis berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Surabaya, khususnya dalam bidang pengelolaan air, manajemen pengolahan sampah serta penghijauan kota.
“Sebenarnya rombongan ini ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya, seperti sister city atau friendship city,” tambahnya.