Menelisik Penggunaan DD: Banyak Temuan Proyek Fisik Asal-asalan Hingga Dugaan Double Accounting

Menelisik Penggunaan DD: Banyak Temuan Proyek Fisik Asal-asalan Hingga Dugaan Double Accounting Salah satu proyek pembangunan jembatan yang menggunakan dana desa.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Permasalahan penggunaan Dana Desa (DD) jamak terjadi di berbagai daerah, tak terkecuali Kabupaten Pasuruan. Dana yang digelontor oleh Pemerintah Pusat diperuntukkan pembangunan desa tersebut, tidak sedikit penggunaannya yang menyimpang dari juknis. Akibatnya, banyak kades dan perangkatnya dibui. Baik itu karena sengaja menyelewengkan DD, maupun hanya karena maladministrasi dalam pertanggungjawabannya. 

Di Kabupaten Pasuruan, beberapa proyek fisik yang bersumber dari DD ditengarai dikerjakan asal-asalan. Indikasinya, proyek tersebut cepat rusak. Padahal baru saja dibangun.

Pantauan di lapangan, di antaranya adalah pembangunan jembatan di Desa Watuprapat Kec. Nguling Kab. Pasuruan. Jembatan ini belum setahun dibangun, sudah rusak berat. Hal yang sama terjadi pada pembangunan jalan penghubung di Desa Kapasan dan Kedawang di wilayah Kecamatan yang sama.

Kemudian, pembangunan jembatan di Desa Jatigunting Kec. Wonorejo juga diduga kuat tidak sesuai bestek.

Selain dugaan tak sesuai bestek, sejumlah proyek fisik di Pasuruan yang bersumber dari DD juga disinyalir tumpang tindih dengan program Pemkab alias double accounting. Salah satu contohnya adalah pipanisasi di Desa Jaladri Kecamatan Winongan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek tersebut tumpang tindih antara menggunakan anggaran DD dan Jasmas DPRD. Namun, saat ini program yang bersumber dari Jasmas DPRD telah ditunda lantaran dianggap menyalahi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO