Bawaslu Blitar Dituding Tak Serius Tangani Dugaan Money Politics

Bawaslu Blitar Dituding Tak Serius Tangani Dugaan Money Politics Aksi massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (For Peber) saat berunjukrasa di depan kantor Bawaslu. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (For Peber) berunjukrasa di depan kantor Bawaslu Kabupaten Blitar, Selasa (24/4/2019). Mereka menuntut agar Bawaslu menindak tegas dugaan money politics di Desa Dayu Kecamatan Nglegok dan Desa Purwokerto Kecamatan Srengat.

Koordinator aksi Darmanto mengungkapkan, pada malam menjelang 17 April, petugas Bawaslu dan Polres Blitar Kota mengamankan seorang yang diduga timses caleg PKB. Namun sampai sekarang belum ditangani oleh Bawaslu.

Berdasarkan rilis yang ditulis For Peber, timses tersebut berinisial Y dan telah diamankan bersama sejumlah barang bukti. Sedangkan di Desa Purwokerto Kecamatan Srengat, petugas gabungan juga mengamankan timses caleg PDIP berinisial AR beserta barang bukti.

"Kami menuntut Bawaslu netral dan mengungkap dugaan money politics ini. Jika terbukti, kami menuntut diselenggarakan pemungutan suara ulang," ungkap Darmanto dalam orasinya.

Tuduhan yang diteriakan massa dalam aksi unjukrasa ini dibantah Bawaslu. Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Hakam Sholahudin membantah jika Bawaslu dan Polres Blitar Kota telah mengamankan timses caleg.

"Perlu kami klarifikasi jika untuk dugaan money politics di Purwokerto Srengat itu merupakan informasi dari masyarakat. Kami masih akan mengkaji dan mendalami informasi tersebut di lapangan," ungkap Hakam Sholahudin.

Sementara yang terjadi di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Hakam menyebut memang ada timses caleg yang mengatakan akan melakukan serangan fajar. Namun hal ini diketahui oleh Panwascam Kecamatan Nglegok yang langsung meminta agar timses mengurungkan niatnya.

"Itu pun sebenarnya hanya omongan di warung kopi. Dan langsung diingatkan oleh petugas kami agar tidak sampai menyebarkan uang. Upaya pencegahan inilah yang akhirnya menyebar hingga ke mana-mana kalau petugas kami menangkap timses yang melakukan money politics," paparnya.

Hakam menegaskan pihaknya masih akan mengkaji dan mendalami informasi tersebut apakah memenuhi serta mengumpulkan barang bukti. Kemudian hasil dari lapangan akan dirapatkan kembali di sentra Gakkumdu apakah memenuhi unsur apa tidak.

"Ini masih jauh sekali dari apa yang menjadi persepsi masyarakat tentang pengungkapan money politics. Karena barang buktinya masih sumir semua. Masih perlu dilengkapi," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO