Buka Gathering Kemenko PKM, Risma Ajak Anak Muda Lanjutkan Perjuangan Pahlawan

Buka Gathering Kemenko PKM, Risma Ajak Anak Muda Lanjutkan Perjuangan Pahlawan Risma bersama para pegiat media sosial.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka acara Gathering “Positif Bermedia Sosial” yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di salah satu hotel di Surabaya, Senin (22/4).

Risma, sapaan Tri Rismaharini mengajak para pegiat media sosial serta komunitas dan netizen untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara positif dalam bermedia sosial.

“Anak-anak muda semuanya, ayo kita lanjutkan perjuangan para pejuang yang telah susah payah mendirikan negara ini. Jangan sia-siakan apa yang telah mereka lakukan. Salah satunya dengan cara kita berbuat baik untuk negeri ini dan positif bermedia sosial,” kata Risma saat meresmikan acara tersebut.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga mengajak para pegiat media sosial untuk berpikir. Awalnya, dia menanyakan untungnya menyebarkan hal-hal negatif ataupun hoax kepada orang lain. Ia memastikan bahwa setiap kebohongan itu tidak akan langgeng dan tidak akan bertahan lama.

“Coba kita lihat, renungkan, apakah diri kita kemudian menjadi besar karena orang lain jelek karena kata-kata kita? Oke, mungkin kita akan jadi besar, tapi pasti itu tidak akan langgeng karena kebohongan itu tidak akan bisa bertahan lama. Jadi, untuk apa kita menyakiti orang lain?,” ujarnya.

Selain itu, Risma juga menanyakan apakah tidak menyesal apabila waktu yang tersisa dalam hidup hanya digunakan untuk menyebarkan hal-hal negatif kepada orang lain. Sebab, pemberian Tuhan yang tidak akan pernah terulang adalah waktu. Ia pun “mengamini” bahwa waktu adalah uang, sehingga harus dipergunakan waktu itu sebaik mungkin.

Risma juga mengajak para pegiat media sosial itu untuk berpikir dan membayangkan apabila media sosialnya digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif bagi orang lain. Ia juga mengaku memiliki media social yang hanya digunakan untuk memperlancar kinerja di pemerintahan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO