Latsitarda Nusantara ke XXXIX Resmi Ditutup

Latsitarda Nusantara ke XXXIX Resmi Ditutup Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Danjen Akademi TNI, Laksdya Aan Kurnia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur AAU Marsma TNI Tantang Harlyansah usai kegiatan Latsitarda Nusantara ke XXXIX. foto: DEVI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Lembaga Diklat (Kalemdiklat) , Komjen Pol Arief Sulistyanto, mewakili Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, menutup kegiatan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke XXXIX tahun 2019. Penutupan digelar di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/4).

Komjen Pol Arief mengaku bangga upacara penutupan Latsitarda Nusantara ke 39 tahun 2019 di Grahadi di Provinsi Jawa Timur dalam suasana yang penuh dengan kehangatan dan kebersamaan. Ia juga menyampaikan amanat Kapolri dengan mengucapkan selamat kepada 991 orang peserta Latsitarda Nusantara.

"Selamat atas keberhasilan saudara dalam jelaskan seluruh rangkaian program latihan integrasi di empat kabupaten pada wilayah provinsi Jawa Timur. Kalian dinilai telah mampu menyelesaikan kegiatan latihan dengan baik di tengah-tengah kehidupan sosial bermasyarakat baik dalam bentuk kegiatan fisik maupun non fisik yang telah disusun oleh para pengasuh dan para pelatih," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, para Taruna akan semakin siap dalam melaksanakan tugas pengabdian nyata kepada masyarakat bangsa dan negara. Perlu diketahui bersama, ujar dia, bahwa latihan integrasi para mahasiswa ini pada dasarnya adalah implementasi dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

"Khusus untuk Latsitarda ini ditambah lagi dengan satu komponen, yaitu integrasi para Taruna dari Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian bersama siswa bersama seluruh komponen masyarakat di tempat latihan saudara-saudara bertugas," ungkapnya.

Hal itu, kata dia, sangat tepat dalam suasana era demokratisasi yang telah bergabung di seluruh wilayah Republik Indonesia dan diterapkan di dalam kehidupan sosial politik di Indonesia. Tentunya, lanjut dia, itu memberikan implikasi nyata dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"Fenomena ini ditandai dengan semakin menguatnya peran lembaga legislatif media dan Civil Society semakin tingginya tuntutan individu dalam kebebasan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Serta semakin tingginya tuntutan supremasi hukum yang merupakan hal mendasar dalam kerangka sistem demokrasi kedaulatan negara," tuturnya.

Dengan demikian seluruh personel serta Aparatur Sipil Negara diharapkannya senantiasa meningkatkan profesionalisme guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 

"Maka Akademi Akademi Kepolisian IPDN dan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan jiwa dan semangat profesionalisme bangsa di masa mendatang. Melalui kurikulum dan sistem pendidikan yang diselenggarakan pada masing-masing lembaga pendidikan diharapkan mampu mencetak pimpinan bangsa yang unggul dan kompetitif," harapnya.

Dari ratusan taruna dan taruni terdiri atas 263 Taruna Akademi Militer, 122 Taruna Akademi Angkatan Laut, 100 Taruna Akademi Angkatan Udara, 306 Taruna Akademi Kepolisian, 100 Praja IPDN, dan 100 mahasiswa. (dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '3 Prajurit TNI Gugur Akibat Baku Tembak di Papua':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO