PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Penderita masalah gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu lama (stunting) di tiga (3) kecamatan dari tiga belas (13) kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2018 masih mencapai ribuan.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Kesehatan dan Gizi, Bambang Budianto, bahwa ribuan anak stunting tersebut tersebar di 10 Desa yang ada di 3 Kecamatan dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
BACA JUGA:
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Dari 27,4 ke 9,6 Persen, Kasus Stunting di Kabupaten Mojokerto Anjlok
- Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Pamekasan Apresiasi RSIA
"Tahun lalu saja, sudah mencapai 1.341, kalau tahun ini belum kami ketahui datanya," ujar Bambang, Jumat (12/4).
Dari data yang dimiliki Dinkes Pamekasan tahun 2018, anak penderita stunting terbanyak ada di Kecamatan Palengaan.
"Di antaranya tersebar di lima (5) desa di Palengaan, yakni Desa Angsanah, Desa Banyupele, Rek-kerek, Panaan, dan Potoan Daya. Sedangkan di Kecamatan Pademawu ada dua (2) desa, yakni Desa Jarin dan Durbuk. Untuk Kecamatan Proppo ada tiga (3) desa, yaitu Desa Candi Burung, Desa Campor. dan Desa Pangbadok," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan kelahiran stunting pada anak yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi pada anak mulai dari dalam kandungan. Ibu hamil yang kekurangan gizi juga berpengaruh pada kondisi anak.