Savannah dan Veronica Berlalu, Siklon Trevor Mulai Masuk Perairan Indonesia

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dua siklon, yakni Savannah dan Veronica diprediksi sudah mulai menjauh dari perairan Indonesia. Namun, dampak dari siklon tropis tersebut masih cukup membahayakan terhadap dunia pelayaran. Termasuk aktivitas nelayan saat mencari ikan di tengah lautan.
Ninik Setyorini, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim wilayah Pacitan, mengungkapkan rilis yang diterima dari BMKG, kecepatan angin sementara masih berada di kisaran 3 knot atau sekitar 6 km/jam. "Kecepatan angin maksimal bisa mencapai 185 km/jam. Karena itu, sekalipun siklon tropis sudah berangsur bergeser dari perairan Indonesia, namun masih cukup membawa dampak terhadap dunia pelayaran dan aktivitas nelayan," ujarnya, Kamis (21/3).
Menurut istri dari Wabup Pacitan Yudi Sumbogo ini, kehadiran siklon Veronica tersebut memang berdampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia, termasuk juga di Pacitan. "Siklon tropis Veronica memberikan dampak di wilayah Indonesia berupa gelombang laut dengan ketinggian 2.5-4.0 meter di perairan Selatan Pulau Jawa, hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian Selatan, Perairan Pulau Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Samudera Hindia Selatan Banten hingga NTT," beber pejabat bergelar doktor ini.
Ninik juga mengingatkan kalau ancaman siklon Trevor sudah mulai masuk ke perairan Indonesia dengan kecepatan angin 1 knot atau 2 km/jam. "Kecepatan angin bisa mencapai maksimal 65 km/jam. Siklon ini juga bisa berdampak terhadap ketinggian gelombang laut diantara 2,5 meter hingga 4 meter," tandasnya. (yun/rev)
- Tag:
- nelayan
- nelayan-pacitan
BERITA POPULER
- Malu Dibilang Miskin, Puluhan Warga Mampu di Ujungpangkah Mundur dari PKH
- PDIP dan PKB Diprediksi Bakal Jadi Rival di Pilkada 2020
- Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Warga Baureno Ditemukan Meninggal di Sawah
- Parkir di Baureno, Multi Axle Truk Pengangkut Absorber Jadi Tempat Rekreasi Warga
- Pagar Sudah Pakai Gembok Besar dan Stang Terkunci, Motor Warga Sukodono Tetap Raib