Harga Gabah di Tuban Anjlok, DPRD Jatim Minta Resi Gudang Segera Dijalankan

Harga Gabah di Tuban Anjlok, DPRD Jatim Minta Resi Gudang Segera Dijalankan Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Afwan Maksum.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Menindaklanjuti harga gabah di Kabupaten Tuban yang terus anjlok, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Afwan Maksum angkat bicara.

Kepada BANGSAONLINE.com, Afwan meminta agar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera menjalankan sistem resi gudang. Sebab, sistem tersebut sudah di-Perda-kan sesuai nomor 14 tahun 2013. Jika resi gudang ini berjalan, ia yakin petani bisa diselamatkan dari kemerosotan harga pada saat panen raya seperti ini.

"Di sini lah kehadirian Pemprov dapat dirasakan oleh para petani," ungkap Anggota DPRD Jatim dari Dapil Tuban-Bojonegoro ini, Rabu (20/3),.

Diketahui, saat ini harga gabah di Kabupaten Tuban terus mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan musim penghujan disertai angin kencang sehingga mengakibatkan kualitas gabah menurun. Selain itu, juga karena banyaknya sawah yang panen, sehingga stok gabah melimpah. 

Menurut Santian (56), petani asal Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, saat ini harga gabah yang dirontokan secara manual Rp 3.800 per kilogramnya. Sementara, jika dipanen menggunakan mesin blower kisaran harga Rp 4.000 ribu. Sedangkan, jika menggunakan mesin combi harganya Rp 4.500 per kg. Padahal, akhir tahun 2018 lalu harga gabah bisa mencapai Rp 5.000 ribu per kilogramnya.

"Kalau padi siap panen tapi sudah roboh, malah makin anjlok lagi harganya," keluhnya.

Menurut dia, kualitas gabah pada panen kali ini sejatinya sangat bagus. Yakni, dalam satu hektar bisa menghasilkan beras sebanyak 8 ton. Namun, karena musim hujan dan angin kencang yang terus menerus akhir-akhir ini, mengakibatkan banyak padi yang roboh saat waktunya panen. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO