LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, program Keluarga Harapan (PKH) harus tepat sasaran, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat kuantitas. Hal itu disampaikan saat dialog sosialisasi penyaluran program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di GOR Wirabhakti Lumajang, Senin (11/03).
Diungkapkannya, alokasi anggaran PKH pada 2019 naik menjadi Rp 34 Triliun. Itu sebabnya, kata Mensos, program ini harus bisa mengurangi beban masyarakat khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
BACA JUGA:
- Khofifah Sapa Pilar Sosial Jatim: Pendamping PKH, TKSK, dan Tagana Kunci Pengentasan Kemiskinan
- Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
- Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
- Entaskan Kemiskinan, Wakil Bupati Gresik Minta PKH Tepat Sasaran
"Kita jaga misi PKH, yaitu mengurangi beban masyarakat," katanya di hadapan seribu KPM PKH yang hadir dalam acara tersebut.
Agus mengklaim PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) efektif turunkan angka kemiskinan dan Rasio Gini di Indonesia.
“Angka kemiskinan berhasil ditekan berdasarkan survei BPS pada September 2018 menjadi 9,66, target Pemerintah dengan melakukan penguatan-penguatan program Bansos, Insyaa Allah pada penghujung tahun 2019 nanti angka kemiskinan menjadi 9,0 atau 9,” ungkapnya
Ia mengungkapkan, berdasarkan survei BPS, Rasio Gini atau kesenjangan dan ketimpangan ekonomi di Indonesia bisa ditekan menjadi 0,381. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari Bansos PKH dan BPNT dalam penanganan kemiskinan di Indonesia.
“Selain angka kemiskinan bisa kita tekan, Rasio Gini juga bisa kita perbaiki menjadi 0,381. Artinya program-program bantuan sosial untuk masyarakat pra sejahtera sudah berhasil, sudah ada dampak positifnya,” ungkapnya.