3.518 Jiwa Mengungsi, Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir

3.518 Jiwa Mengungsi, Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir Khofifah bersama Bupati Madiun Ahmad Dawami saat mengunjungi posko Banjir di Balai Desa Garon.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir di Kabupaten Madiun terjadi sejak Selasa malam (5/4). Tiga titik tanggul yang ada di Desa Balerojo retak dan jebol setelah kawasan tersebut diguyur hujan sejak sehari sebelumnya. 

Akibatnya, Sungai Jerowan yang merupakan anak Kali Madiun, meluap. Dengan kejadian tersebut Ahmad Dawami menandatangani Surat Keputusan status darurat bencana banjir mulai tanggal 6-19 Maret 2019. 

Dengan ditetapkannya status darurat bencana banjir pada Rabu (6/3) kemarin, maka biaya yang timbul untuk penanganan bencana tersebut akan ditanggung oleh APBD Kabupaten Madiun.

Areal yang terdampak banjir di Kabupaten Madiun meluas hingga 35 desa di tujuh kecamatan. Total warga yang mengungsi mencapai 3.518 jiwa.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami membenarkan data sementara yang menempel di papan informasi posko utama penanganan banjir. Total rumah yang terdampak mencapai 3.639 unit. Sementara total pengungsi mencapai 3.518 jiwa. Termasuk korban yang mengungsi di rumah warga.

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing menambahkan, pihaknya masih fokus pada proses penyelamatan atau evakuasi korban.

"Kita terfokus penyelamatan evakuasi korban dulu. Di samping itu sudah kita lakukan upaya penanganan korban yang mengungsi dengan tim medis di masing-masing puskesmas siaga," kata Ahmad Dawami saat memantau posko banjir di Kantor Balai Desa Garon, Kamis (7/3/2019).

Banjir terus meluas hingga melanda 35 desa di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Balerejo, Wungu, Mejayan, Wonoasri dan Madiun. Wilayah Balerejo, Saradan, dan Pilangkenceng merupakan daerah yang cukup parah terdampak bencana alam tersebut.

Kamis pagi, banjir terpantau sudah mulai menyusut. Meski demikian, masih terdapat genangan di sejumlah titik dengan ketinggian air bervariasi. Warga diminta tetap waspada, karena curah hujan diperkirakan masih cukup tinggi.

Sementara itu, sejumlah bantuan logistik untuk korban banjir di Kabupaten Madiun mulai berdatangan. Bantuan tersebut selain dari juga dari relawan dan komunitas. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO