
MALANG, BANGSAONLINE.com - Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 yang di dalamnya terdapat visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang saat kampanye dibeber dalam Forum Konsultasi Publik di Hotel Savana Malang, Selasa (16/10). Acara ini dihadiri semua OPD dan stakeholder Kota Malang.
Acara dibuka oleh Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. Sejam kemudian Wali Kota Malang Sutiaji juga hadir dan memberikan pengarahan secara gamblang.
Menurut Sutiaji, keberhasilan sebuah pemerintahan bermula dari nilai kebersamaan yang kuat, saling support dan saling berkaitan. "Mustahil pemerintahan yang kuat dihasilkan dari OPD yang tidak solid," tegas Sutiaji.
Selain itu, Sutiaji juga menjelaskan wacana pembangunan Islamic Center (IC), yang nantinya diisi dengan museum Al -Quran. "Di mana museum tersebut dirancang secara 4 dimensi, bertujuan memberikan ikon khusus bagi IC. Sehingga bisa meramaikan pengunjung, dan menjadikan IC lebih hidup," jelas Sutiaji.
Ia menambahkan, bagian dari RPJMD juga disisipkan program sekolah ibu. Bagi seorang perempuan (calon ibu), bisa mendalami dan memahami akan peran serta dan kodratnya.
"Pemerintah berupaya memberikan peluang kepada kaum perempuan mencapai persamaan gender dalam segala bidang," terangnya.
"Khusus persoalan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), patut diawasi secara serius. KDRT tidak selamanya terjadi pada seorang perempuan, terkadang kaum laki-laki juga tertimpa KDRT secara psikis," imbuhnya.
"Dan anggaran pembangunan Kota Malang ini, kita laksanakan mengacu pada RPJMD. Dan pastinya memiliki program prioritas seperti ekonomi, sosial budaya, SDM serta pemerintahan plus pendidikan," sambungnya.
Di tempat yang sama, Kepala Barenlitbang Kota Malang Erik S Santoso menyampaikan, rancangan awal RPJMD ini adalah PR penting di Barenlitbang usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Saat ini rancangan awal RPJMD, tengah dikonsultasikan ke publik oleh pihaknya untuk mendapatkan input, usulan, dan saran banyak pihak.
"Barenlitbang sendiri sebelumnya sudah memiliki Rantek (rancangan teknokrat). Visi misi Wali Kota dan Wakilnya, kita gabungkan dengan rantek Barenlitbang, sehingga terbentuk rancangan awal RPJMD," tukas Erik.
"Alhamdullilah, Barenlitbang belum sampai 30 hari agenda konsultasi ke publik sudah mampu kita gelar. Pasca dari konsultasi publik, baru kita sampaikan ke DPRD Kota Malang. APBD 2019 mengacu pada RPJMD, sehingga dalam jangka waktu pendek atau 99 hari kerja pertama pasca pelantikan, sudah menghasilkan terobosan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkasnya. (iwa/thu/ian)