SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku prihatin atas video yang sedang viral di medsos. Dalam video yang berdurasi sekitar 20 detik itu tampak sejumlah siswa yang menggunakan atribut Pramuka sedang meneriakkan yel-yel ganti presiden sambil bertakbir.
"Ini tidak etis dan melanggar kode etik serta bertentangan dengan AD/ART Gerakan Pramuka. Ini jauh dari marwah Pramuka," ucap Gus Ipul, sapaan pria yang juga menjabat sebagai wagub Jatim ini, Senin (15/10).
BACA JUGA:
- PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM
- Ini Pesan Gus Ipul saat Acara Halal Bihalal bersama Jajaran ASN Pemkot Pasuruan
- Gus Ipul Salat Idulfitri 1445 H Bersama Warga Bugul Permai Kota Pasuruan
- Di Malam Nuzulul Quran, Gus Ipul Ingatkan untuk Selalu Meminta Pertolongan Allah Dalam Segala Urusan
Kak Ipul, sapaan Gus Ipul di Pramuka ini juga meminta kepada Ketua Terpilih Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Waseso (Buwas) untuk segera melakukan tindakan dan diproses secara hukum.
"Sesungguhnya ini suatu pendidikan yang tidak baik buat adik-adik kita. Saya protes keras terhadap video yang sengaja mempolitisasi Pramuka dan membawa anak-anak ke politik praktis," tandasnya.
Belum diketahui kapan dan di mana lokasi rekaman video itu diambil. Gus Ipul meminta pihak yang terlibat dalam pembuatan video itu bertanggungjawab dan menyampaikan permintaan maaf.
"Kepada siapapun yang sengaja membuatnya harus mempertanggungjawabkan dan segera meminta maaf. Dan juga melalui proses hukum yang nantinya mungkin akan ditempuh oleh pelaku," tegas Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan, seandainya hal tersebut (video Pramuka) terjadi di Jatim maka Kwarda Jatim akan langsung melakukan tindakan tegas. Memberikan sanksi dengan pembekuan nomor Gugus Depan (Gudep). Secara otomatis mereka tidak akan bisa melakukan kegiatan apapun. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News