Ini Alasan Kenapa ISIS Merajalela

Ini Alasan Kenapa ISIS Merajalela repro dw.de

LONDON (bangsaonline) - Osama bin Laden sudah tewas dan Al-Qaeda kocar-kacir, tapi horor kekerasan terus berlangsung, dengan membesarnya ISIS.

ISIS membuat dunia terperangah, karena mereka menebar teror dengan kejam dan bengis.

Sandera warga Barat dipenggal di depan kamera. Gadis pelajar diculik pria bersenjata di malam hari. Keluarga-keluarga yang meninggalkan rumah mereka karena takut dibunuh karena keyakinannya. Banyak berita brutal dari Timur Tengah dan Afrika.

Berbagai aksi brutal Islamic State atau ISIS mengejutkan dunia. Mereka mengamuk dan kini menguasai sebagian besar wilayah yang membentang dari Irak dan Suriah dan mendirikan Khilafah di sana.

“Mereka menarik lebih banyak tentara untuk jihad ini dibanding yang pernah dilakukan Al-Qaeda di masa lalu,” kata Andrew Liepman, wakil direktur National Counterterrorism Center.

Kenapa sekarang?

Jumlah ekstrimis Sunni meningkat lebih dua kali lipat dari 2010 hingga 2013, kata Seth Jones, penulis riset dari RAND Corp. yang mengeluarkan analisa melacak meningkatnya kekerasan selama tujuh tahun terakhir.

Setelah mengalahkan pasukan pemerintah dalam serangan yang diluncurkan 9 Juni, Islamic State (IS) berhasil merebut kota terbesar kedua Irak yakni Mosul dan melanjutkan serangan dan berulangkali sukses. Namun kelompok jihadi itu masih relatif merupakan kekuatan kecil dan kekuatannya tidak terletak dalam jumlah. Berikut alasan yang diidentifikasi oleh para ahli militer mengenai kenapa IS sukses.

Diantara alasan itu adalah:

- Pemerintahan yang lemah meninggalkan sejumlah negara dalam keadaan lemah: Irak gagal membangun sebuah pemerintahan bersatu yang kuat, setelah aliansi yang dipimpin AS menjatuhkan diktator Saddam Hussein. Di Suriah, Presiden Bashar Assad dengan brutal menghadapi para demonstran dan akhirnya menciptakan perang saudara. Tunisia dan Libya mengalami kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh para militan.

- Para ekstrimis mengambil keuntungan dari situasi kacau dan tanpa hukum, khususnya di Suriah dan Libya, untuk mendirikan surga yang aman dari mana mereka bisa melakukan operasi lebih luas.

Sumber: dw.de

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO