
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pembangunan utilitas Graha Mojokerto Service City (GMSC) yang menjadi pekerjaan tahap akhir sedikit lagi tuntas. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Mojokerto berupaya merampungkan pembangunan gedung pelayanan publik dan perizinan satu atap, 19 hari jelang peresmian.
"Kita sudah menyelesaikan pembuatan infrastruktur jalan untuk tiga pintu keluar masuk. Baik dua pintu masuk di jalan Gajah mada dan satu pintu keluar di jalan Cokro Aminoto," kata Kepala DPUPR Kota Mojokerto, Mashudi, Rabu (3/10).
Sejumlah proyek finishing lain menjadi bagian pekerjaan dinas teknis tersebut. "Pemavingan halaman dan pengecoran jalan juga sudah selesai. Termasuk finishing untuk lahan parkir basement lengkap dengan lampu penerangannya," imbuhnya.
Proyek utilitas bangunan ini untuk kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam pembangunan. "Dan Kamis (4/10) esok, kita commisioning kelistrikan dengan pengusaha pelaksana pembangunan. Ini untuk memastikan fungsinya. Ini untuk dasar membayar rekanan," ujar ia.
Disinggung soal apakah lift dan eskalator termasuk bagian yang harus selesai hingga peresmian, mantan Kasatpol PP ini menolaknya. Ia mengungkapkan, pemasangan lift dan tangga berjalan itu perlu waktu.
"Kalau itu tidak bisa. Tapi yang jelas lelang lift dan eskalator sudah selesai dan sudah ada pemenangnya, dalam tahap proses. Saat ini sudah dalam tahap mendatangkan barang. Kalau tahun ini jelas selesai," pungkasnya.
Pemkot Mojokerto menggeber pemanfaatan gedung pelayanan satu atap GMSC, kendati baru separuh jadi. gedung baru yang menyedot tiga tahun APBD senilai kurang lebih Rp 40 miliar tersebut menyisakan sejumlah kekurangan utility, lift dan eskalator, namun dipaksa digunakan 22 Oktober 2018 tahun ini.
"Gedung ini akan kami manfaatkan untuk pelayanan sementara. Jadi tanggal 15 Oktober nanti dalam taraf persiapan dan tanggal 22 Oktober masuk peresmian," papar Sekdakot Mojokerto, Harlistyati, ditemui usai memimpin rapat koordinasi penempatan GMSC.
Pihak Pemkot bahkan telah memploting ruangan yang ada menjadi 10 konter di lantai dasar. Lantai II diperuntukkan bagi kantor Dispenduk serta kantor Perizinan.
Mantan Kepala Bappeko ini juga belum menjelaskan konsep penggunaan lahan yang ada. "Soal nantinya pengguna harus sewa atau tidak kita masih memikirkannya. SOP-nya seperti apa. Yang penting pelayanan masyarakat bisa terlayani," imbuhnya.
Ia juga meminta agar konter pengguna meneliti apa kekurangan yang ada. "Seperti jaringan ta apa. Air, listrik, instalasi jaringan biar diinvestarisir nanti kita serahkan ke PU untuk melengkapinya," pungkasnya. (yep/rev)