Ecobrick di Pacitan, Sulap Sampah Plastik Jadi Berkah

Ecobrick di Pacitan, Sulap Sampah Plastik Jadi Berkah Kegiatan sulap sampah menjadi barang bermanfaat. foto: ist

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pengolahan sampah non-organik terutama sampah plastik sering kali memicu terjadinya pencemaran lingkungan. Pembersihan sampah plastik dengan cara dibakar akan mengeluarkan molekul dioxin yang beracun yang selanjutnya dapat dibawa oleh hujan dan dapat meracuni sumber air.

Dapat dibayangkan, jika dalam satu hari terdapat sepuluh rumah dalam satu lingkungan yang membakar sampah plastik seberat 1 kg. Berapa ratus kubik air dalam seminggu yang akan tercemar.

Atas dasar inilah, kelompok konsorsium peduli lingkungan yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, ibu-ibu PKK, serta pengurus posyandu se-Kabupaten , yang didorong oleh satu gerakan nasional Indonesia menuju world clean up day (WCD) berkumpul bersama mengadakan kegiatan pilah sampah plastik. Sampah-sampah tersebut kemudian diolah dijadikan satu benda yang kemudian disebut ecobrick.

Ecobrick adalah metode baru pengolahan sampah plastik yang diperkenalkan oleh Russel Maier, pemerhati lingkungan asal Kanada, sehingga dapat menghasilkan berbagai barang bermanfaat.

"Ecobrick ini sederhana, sampah plastik dikumpulkan, dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan bekas air mineral lalu dipadatkan. Kemudian barang bekas ini bisa dibuat berbagai bentuk seperti kursi, meja, almari, bahkan dinding penyekat ruang. Cukup kuat karena botol ini berisi sampah plastik yang dipadatkan," kata Anita Bidaryati, leader world clean up day regional Jawa timur, Senin (02/07).

Gerakan Indonesia menuju world clean up day khususnya di ini selain dengan pelatihan pembuatan ecobrick, juga akan melakukan gerakan bersih sungai dan pantai pesisir selatan se-. Isu besarnya akan dilakukan serentak sedunia pada 15 September 2018 mendatang. Dan adalah kota kedua setelah Banyuwangi yang bersumbangsih dalam WCD secara mandiri kemasyrakatan yang bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO