Kembali Telan Korban, Khozin Minta Pemkab Gresik Serius Tertibkan Lahan Eks Tambang

Kembali Telan Korban, Khozin Minta Pemkab Gresik Serius Tertibkan Lahan Eks Tambang H. M. Khozin Ma'sum

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tewasnya Rama (10) akibat tenggelam di kubangan bekas tambang galian C di Sidayu mendapatkan tanggapan dari sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Gresik. Salah satunya H.M Khozin Ma'sum, pendiri Relawan Gerakan Sosial (RGS).

Menurutnya, jatuhnya korban akibat tak adanya langkah konkret dari Pemkab Gresik untuk menata lahan eks tambang galian C. Pasalnya, kejadian ini bukan pertama kalinya di Gresik.

"Kami sangat sangat menyesalkan kembali jatuhnya anak-anak tenggelam dan meninggal di kubangan eks tambang," ujar Abah Khozin, sapaan akrabnya, kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (1/5/2018).

"Kenapa sejauh ini tak ada yang peduli eks tambang mau ditata seperti apa, sehingga benar-benar bisa menjadi eks galian yang ramah lingkungan," paparnya.

"Masyarakat Gresik benar-benar merasa sedih dan prihatin, karena sudah banyak kehilangan generasi penerus hanya karena kesalahan yang tua-tua. Karena itu, saya minta siapa saja yang ada kaitannya (bertanggungjawab) dengan eks tambang harus ditata biar gak membahayakan masyarakat," sambung Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia (DPP Bakuppi) ini.

Abah Khozin meminta agar semua lahan eks tambang di Kabupaten Gresik secepatnya dilakukan reklamasi. "Kan bisa eks tambang dibuat tempat wisata dan aktivitas lain yang ramah lingkungan," terangnya.

Selain itu, dia juga menyarankan agar izin tambang dilakukan revisi sehingga lahannya bisa dimanfaatkan kembali pasca tidak ditambang. "Kan bisa dijadikan lahan perumahan, perkebunan atau lahan industri kecil dan besar, dan kebutuhan lain seperti obyek wisata yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat," terangnya.

"Saya minta Pemkab dan DPRD Gresik bersikap serius terhadap masalah ini, sehingga ke depannya tak ada korban lagi," pungkas pengusaha sukses ini.

Sekadar informasi, selain di Sidayu, lahan bekas tambang di Gresik juga sudah beberapakali memakan korban. Sebelumnya, pembina pramuka Zuli (35) dan anak didiknya Kansa (9) tewas tenggelam di lahan bekas tambang di Desa Pantenan, Kecamatan Panceng pada April tahun lalu. Selanjutnya, 6 santri Ponpes Mambaus Sholihin di Desa Suci Kecamatan Manyar juga tenggelam di kubangan eks tambang kapur yang penuh air. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO